Menciptakan Kesetaraan untuk Cegah Pelecehan di Ruang Kerja
“Semua setara tidak ada yang berbeda”
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pelecehan seksual di tempat kerja masih menjadi fenomena gunung es di Indonesia. Tak banyak dari korban yang mau bersuara dan melaporkan atas tindakan yang mereka alami di tempat kerja masing-masing.
Ironisnya, masih ada perusahaan di Indonesia yang belum memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mencegah terjadinya kasus pelecehan seksual terhadap para pegawainya.
Tiara Alincia Fitri, seorang Masinis MRT Jakarta mengaku sedih mendengar masih adanya kasus pelecehan seksual yang terjadi di sebuah perusahaan tertentu baik swasta maupun Kementerian/Lembaga.
“Untuk kejadian pelecehan seksual di Indonesia, saya sangat sedih kalau setiap dengar itu,” ujarnya dalam program 'Suara Perempuan: OTW Ruang Kerja Bebas Pelecehan' by IDN Times, Senin (13/3/2023).
Baca Juga: Pilot Tania Arthawidjaya: Tahun 2023 Kesetaraan Gender Harus Lumrah
Baca Juga: Polisi Dalami Dugaan Pelecehan yang Dialami AG Kekasih Mario Dandy
1. Gender Equality Center MRT Jakarta
Beruntungnya, kata Tiara, PT MRT Jakarta telah memiliki kerangka yang telah disusun oleh manajemen perusahaan sebagai langkah preventif mencegah terjadinya tindakan pelecehan terhadap seluruh pegawai melalui program Gender Equality Center.
Manajemen MRT Jakarta, lanjut Tiara, sangat aktif mengangkat kasus-kasus pelecehan yang sedang terjadi sehingga seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan moda transportasi kereta itu bisa mengambil tindakan pencegahan sejak dini.
“Alhamdulillah tidak ada kasus di MRT Jakarta dan semoga terus konsisten,” ujar dia.
Baca Juga: Kemen PPPA Buat Pedoman Kesetaraan Gender Cegah Perempuan Tertinggal
Baca Juga: Kemen PPPA: Ada Peluang Perempuan Penyintas Bisa Mandiri Finansial