Usai Bom di Gereja Katedral Makassar, Polri Anjurkan Ibadah Virtual
Polisi melakukan patroli di gereja-gereja di seluruh penjuru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah ledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menganjurkan ibadah kebaktian di gereja pada masa pandemik COVID-19 dilakukan secara virtual.
"Intinya kita di situasi pandemi ini tidak full di dalam melakukan kebaktian sesuai protokol kesehatan yang lain menggunakan virtual, kita sampaikan nanti hanya virtual dalam melaksanakan ibadah," kata Argo, di Gedung Humas Polri, Jakarta, Minggu (28/3/2021).
Baca Juga: Romo Benny Yakin Umat Katolik Tidak Terprovokasi Teror Bom di Katedral
1. Ledakan terjadi saat jemaah selesai melaksanakan ibadah Misa Minggu Palma.
Ledakan bom terjadi di gerbang depan halaman Gereja Katedral Kota Makassar pada Minggu pukul 10.20 WITA. Saat ledakan terjadi, jemaah telah selesai melaksanakan ibadah Misa Minggu Palma.
"Jemaat keluar gereja tidak full sesuai protokol kesehatan dan separuh dari jemaat yang hadir di gereja itu," kata Argo pula.
Polisi sebelumnya merilis jumlah korban sebanyak 14 orang yang teriri dari warga umum dan petugas keamanan gereja yang terluka akibat ledakan. Berdasarkan data terbaru, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menyebut jumlah korban luka-luka kini bertambah menjadi 20 orang.
Mereka umumnya mengalami luka di kaki, kepala, lengan, betis, paha, leher, dan wajah. Seluruh korban luka-luka sudah dilarikan ke tiga rumah sakit, yakni RS Stella Maris, RS Akademi, dan RS Pelamonia.
Baca Juga: [BREAKING] Saksi Mata Duga Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Perempuan
Baca Juga: [BREAKING] Kapolda Sulsel: Bom di Gereja Katedral Makassar High Explosive