4 Nasihat Rasulullah SAW tentang Kematian
Setiap makhluk hidup akan mengalami kematian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rasulullah SAW telah mengingatkan kepada umatnya bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, dibandingkan dengan kehidupan di akhirat yang kekal dan abadi.
Pernyataan tersebut terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Al Mustawid bin Syadad, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda.
Artinya: “Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut?” (HR Muslim)
Setiap makhluk hidup ciptaan Allah SWT akan mengalami kematian sesuai dengan ketentuan umurnya masing-masing, dan waktu kematian seseorang pun hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Sehingga, setiap manusia senantiasa harus menyiapkan diri untuk menghadapi kematiannya, adapun masalah susah atau mudahnya ketika sakaratul maut tergantung pada amal perbuatan individu. Mengingat kematian juga dapat menjaga kita agar selalu mendekatkan diri dengan Allah SWT.
Maka, Rasulullah SAW memberikan nasihat kepada umatnya untuk menghadapi hal tersebut, berikut penjelasan nasihat Rasulullah tentang kematian.
Baca Juga: Surah Abasa, Teguran Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
1. Memperbanyak mengingat kematian
Dikutip dari buku Bekal Meggapai Kematian yang Husnul Khatimah karya Majdi Muhammad, memperbanyak mengingat kematian terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Abu Huraira, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda.
Artinya: “Perbanyaklah mengingat Si Pemutus Kenikmatan (Kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi).
Kalimat tersebut mengandung peringatan dan nasihat. Sebab, mengingat kematian dapat menghilangkan perasaan nyaman terhadap dunia yang fana ini, dan mendorong jiwa untuk setiap saat fokus menghadapi kehidupan yang kekal (akhirat).
Baca Juga: Mau Teladani Rasulullah? Beginilah Sifat Wudu Nabi Muhammad SAW