Berunjuk Rasa di Depan KPK, WALHI Desak Proyek PLTU Cirebon Dihentikan
Diduga ada aliran suap dari perusahaan PT Hyundai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekelompok mahasiswa Cirebon dan organisasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menggelar aksi demo di depan gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta pada Jumat (4/10). Mereka meminta agar komisi antirasuah segera mengusut tuntas kasus Pembangkit Listrik Tenaga Uap II di Cirebon (PLTU II). Sebab, kini terungkap ada aliran suap dari kontraktor proyek tersebut PT Hyundai Engineering & Construction kepada eks Bupati Cirebon, Sunjaya Purdawisastra. Sayangnya, menurut demonstran kendati sudah diakui sendiri bahkan oleh perusahaan asal Korea Selatan itu, dugaan penerimaan suap itu belum juga diproses oleh komisi antirasuah.
"Sekarang yang menyuap (dalam nominal) kecil-kecil sudah tertangkap nih kayak camat dan sebagainya, tapi yang memberi (suap) dari korporasi sebagai investor dari PLTU II itu belum," ujar salah satu Orator, Krish Herwandi saat ditemui di sela-sela demo pada Jumat kemarin.
Lalu, apa lagi tuntutan mereka?
Baca Juga: KPK Dalami Adanya Dugaan Suap PT Hyundai ke Bupati Cirebon untuk PLTU
1. Demonstran meminta proyek PLTU Cirebon segera dihentikan
Tak membawa massa dalam jumlah besar, mahasiswa dan Walhi mendesak agar proyek pembangunan PLTU II Cirebon tak lagi dilanjutkan. Sebab, sejak awal proyek itu digelar, sudah banyak kejanggalan yang ditemui.
"Tuntutan kami secara radikal, kami ingin (proyek PLTU Cirebon) dibatalkan, karena bermasalah secara tata ruang, bermasalah secara izin, dan adanya tindakan pidana korupsi. Jadi sebenarnya tidak layak untuk dijalankan karena semua bermasalah," tutur Krish.
Baca Juga: [BREAKING] Bupati Non Aktif Cirebon Juga Jadi Tersangka TPPU