TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

50 Orang Positif COVID-19 di Tembagapura, Begini Upaya PT Freeport

Ada 240 orang positif terjangkit COVID-19 di Papua

Ilustrasi pekerja PT Freeport Indonesia (Dok. Freeport Indonesia)

Jakarta, IDN Times - PT Freeport Indonesia (PTFI) terus memperkuat upaya penanganan virus corona atau COVID-19, untuk melindungi karyawannya di seluruh area kerja dan lingkungan sekitar perusahaan.

Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, upaya tersebut antara lain dengan memaksimalkan physical distancing, menyiapkan fasilitas medis di Tembagapura dan Timika yang merupakan area kerja utama perusahaan, serta menutup akses memasuki Tembagapura.

“Kegiatan operasional PTFI hingga saat ini tetap berjalan agar bahan baku industri dapat terus tersedia, roda perekonomian lokal dan nasional dapat terus bergerak, dan area tambang tetap produktif dan terjaga kestabilannya," ujar Riza dalam keterangan tertulis, Senin (4/5).

Baca Juga: Kasus Virus Corona Akibat Transmisi Lokal di Papua Mulai Terjadi

1. Ada enam upaya yang dilakukan Freeport dalam menangani COVID-19

Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama (ANTARA/Evarianus Supar)

Sejak awal Maret 2020, PTFI telah menerapkan berbagai upaya mitigasi wabah COVID-19. Pertama, memberlakukan larangan masuk dan bepergian kepada karyawan yang melakukan perjalanan dari, ke, atau melalui negara-negara berisiko tinggi menularkan virus corona.

Kedua, mewajibkan pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap karyawan yang tiba di bandara, terminal bus, dan hendak memasuki area kerja PTFI. "Karyawan yang terdeteksi dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius, diwajibkan untuk tidak bekerja dan memeriksakan diri ke tim medis," kata Riza.

Ketiga, menutup sejumlah fasilitas seperti sekolah, tempat ibadah, dan restoran atau kafetaria di seluruh area kerja. Bagi fasilitas umum yang tetap dibuka seperti kantin karyawan dan pasar swalayan, PTFI menyiapkan garis yang mengatur jarak antrean antar pengunjung.

"Pembatasan jarak yang sama diterapkan pula dalam trem dan bus karyawan yang hanya beroperasi di dalam area kerja," kata Riza.

(IDN Times/Arief Rahmat)

2. Seluruh akses ke Tembagapura ditutup sejak 26 April 2020

Upaya PT Freeport Indonesia mencegah penularan COVID-19 (Dok. Freeport Indonesia)

Upaya keempat, PTFI menyemprotkan disinfektan di seluruh kantor dan area kerja, serta secara aktif merilis berbagai konten edukasi bagi karyawan. Selain itu, akses masuk ke Tembagapura juga telah ditutup sejak 26 Maret 2020.

"Namun, seluruh kegiatan operasional pengangkutan logistik tetap dilakukan seperti biasa, agar kebutuhan bahan-bahan pokok seperti makanan tetap terpenuhi," kata Riza.

Terakhir, PTFI juga melaksanakan rapid test sesuai proses penelusuran kontak (contact tracing). Riza mengatakan, kegiatan ini akan dikembangkan secara bertahap hingga mencakup populasi yang lebih luas di area perusahaan.

"PTFI juga telah menyediakan akomodasi khusus bagi karyawan yang menunjukkan gejala penyakit, atau membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim medis di seluruh area kerja, yakni di Tembagapura dan Kuala Kencana Timika," kata Riza.

3. PTFI juga siapkan pasokan peralatan kesehatan

Upaya PT Freeport Indonesia mencegah penularan COVID-19 (Dok. Freeport Indonesia)

Sementara, Public Health Manager dari International SOS selaku mitra perusahaan dalam penanganan kesehatan karyawan PTFI, dr Firdy Permana mengatakan, pihaknya siap menghadapi berbagai kemungkinan yang ada di area kerja.

Pihaknya juga aktif berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mimika, Pemerintah Kabupaten Mimika, dan Pemerintah Pusat.

"Dari pelacakan (tracing) dan pengawasan (surveillance) melalui rapid test dan PCR test yang kami lakukan, telah mampu dengan cepat mengidentifikasi kasus-kasus baru yang memberikan optimisme, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” ujar Firdy.

Firdy menyebutkan, PTFI telah menambah pasokan alat-alat medis seperti alat perlindungan diri dan ventilator, menyiapkan ruang-ruang karantina dan isolasi di rumah sakit dan klinik.

"Sejumlah barak karyawan yang dalam masa pandemik kami relokasi menjadi area monitoring," ucap dia.

Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya