TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapolri dan Panglima TNI Berkantor di Papua Sepekan ke Depan

Ada pihak asing yang diduga memprovokasi situasi di Papua

ANTARA FOTO/Jojon

Jakarta, IDN Times - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto, hari ini meninjau wilayah Papua untuk berdialog dengan beberapa tokoh yang dianggap sangat penting.

Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan, kedatangan keduanya bertujuan untuk menjamin keamanan agar situasi di Papua dan Papua Barat semakin kondusif.

"Juga memenuhi kepastian pelaksanaan penegakan hukum di situ. InsyaAllah, mungkin 4-10 hari di situ. Sangat tergantung situasi dan kondisi Papua dan seluruh wilayah Indonesia," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/9).

Baca Juga: Empat Warga Meninggal Usai Aksi Unjuk Rasa Anarkis di Jayapura

1. Ada pihak asing yang diduga memprovokasi situasi di Papua

(Kadiv Humas Mabes Polri Irjen (Pol) M. Iqbal) IDN Times/Irfan Fathurohman

Iqbal menjelaskan, ada pihak-pihak asing yang diduga memprovokasi situasi di Papua. Akan tetapi, dia enggan membeberkan siapa pihak-pihak asing yang diduga tersebut.

Dalam mendalami pihak-pihak asing itu, Kepolisian tidak mendalami secara optimal. Pendalaman itu, menurut Iqbal, akan dilakukan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Badan Intelejen Negara (BIN), dan instansi terkait lainnya.

"Masyarakat Papua yang rusuh kemarin mungkin tidak tahu apa-apa. Ini ada indikasi, provokasi-provokasi yang di-setting oleh pihak luar. Kita sudah petakan itu, orang-orangnya sudah kita petakan. Tunggu saja kita sedang bekerja untuk hal itu," tutur Iqbal.

2. Situasi di Papua sudah kondusif

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Jenderal bintang dua itu menerangkan, situasi di Papua saat ini sudah kondusif. Fasilitas publik maupun rumah-rumah yang rusak, juga sudah dibersihkan. Lebih lanjut, TNI/Polri kata Iqbal belum menarik pasukannya yang ada di Papua.

"Bahkan, kita tambah. Di Papua, Papua Barat kurang lebih 6.000 personel sudah di sana untuk melakukan penjaminan keamanan," terangnya.

Baca Juga: Delapan Tersangka Pengibar Bendera Bintang Kejora Dijerat Pasal Makar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya