Kisah Penjual Bunga Makam, Mendulang Rezeki saat Lebaran
Omzet meningkat setiap Lebaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Terik matahari menusuk kulit di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat hari ini, Kamis (6/6). Meski terik, sekitar pukul 11.00 WIB, ramai orang di pemakaman itu. Orang-orang yang berziarah ke makam keluarga mereka.
Di hari kedua lebaran ini, menyekar menjadi salah satu kebiasaan banyak orang. Bunga dan air, dua hal utama bagi mereka. Kios-kios penjual bunga yang berada di sekitar pemakaman pun mendulang untung.
Kios bunga yang milik Uma, 34 dan Leha, 43, tampaknya menjadi primadona hari itu. Selama IDN Times berada di sana, kios tersebut selalu ramai disambangi pengunjung. Tidak seperti hari-hari biasanya, di mana bunga-bunga itu kadang tak laku seluruhnya.
"Kalau untuk keramaian gini gak pernah (gak habis)," ungkap Uma kepada IDN Times, Kamis (6/6).
Baca Juga: Petugas Pengamat Gunung Merapi, Rela Sendirian saat Lebaran
1. Omzet meningkat hingga berkali lipat saat Lebaran
Dua tahun sudah, keduanya berjualan di TPU tersebut, meneruskan usaha warisan keluarga yang telah dirintas selama puluhan tahun. "Dari jaman nenek saya sih ini. Udah tiga generasi. Tahun 1970 sih udah ada disini," kata Uma.
Selama itu pula, tiap hari Lebaran, pendapatan mereka melonjak dibandingkan dengan pada hari-hari biasanya. "Hari biasa omzetnya sekitar Rp500 ribu-Rp1 juta juta ya mas. Kalo hari-hari keramaian gini bisa sampai Rp6 juta sih. Kemarin hari pertama Lebaran kita dapet sekitar Rp8 jutaan," paparnya.
Di kios itu, Uma dan Lela menjual satu paket kebutuhan menyekar yang terdiri dari satu kantong plastik berisi bunga tabur dan satu botol air. Harga satu paket sekitar Rp15 ribu.
Baca Juga: Kisah Perawat Makam TPU Karet Bivak Mencari Keadilan
Baca Juga: Hanya Sehari Rayakan Lebaran, Kosasi Tetap Nikmati Bersihkan Makam