TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satu Anggota Satpol PP Bobol ATM Bank DKI hingga Rp18 Miliar

Satpol PP DKI sudah memecat 12 pegawainya

Ilustrasi razia Satpol PP. IDN Times/Fitria Madia

Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan, ada anggota Satpol PP DKI yang membobol ATM Bank DKI Jakarta hingga Rp18 miliar.

"Ada satu (anggota Satpol PP) inisial IO ini sampai (bobol ATM) Rp18 miliar," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).

Baca Juga: Anies Bebas Tugaskan Satpol PP Diduga Bobol Bank DKI Rp32 Miliar

1. Polisi periksa 13 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus (IDN Times/Axel Joshua Harianja)

Yusri menjelaskan, polisi masih mendalami berapa kali IO mengambil uang hingga mencapai Rp18 miliar. Kemudian, polisi hari ini akan memeriksa 13 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Untuk diketahui, Polda Metro Jaya sempat menyatakan ada 41 tersangka. Namun, hal itu diralat dan baru 13 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Dari 41 (orang) tersebut, ada 13 yang ditetapkan sebagai tersangka. Dari 13 ini akan dipanggil lagi untuk diperiksa ulang. Hari ini akan dipanggil, mudah-mudahan setelah pemeriksaan akan kita berikan perkembangan selanjutnya," jelas Yusri.

2. Ini modus yang digunakan para tersangka

Kabid Humas Polda Meto Jaya, Komnes Pol Yusri Yunus (IDN Times/Axel Joshua Harianja)

Sebelumnya, Yusri membeberkan modus yang digunakan oleh terduga pelaku untuk membobol ATM Bank DKI Jakarta. Mereka mengambil uang secara bergantian dengan nominal yang acak.

Namun, anehnya walau uang sudah ditarik dari ATM atau anjungan tunai bersama, data pencatatan di sistem saldo di rekening tersebut hanya terpotong Rp4 ribu. Padahal, uang yang diambil jumlahnya lebih besar dari Rp4 ribu. Inilah yang masih diselidiki bagaimana hal tersebut bisa terjadi. 

Yusri menjelaskan, aksi pembobolan ATM itu terjadi pada periode April hingga Oktober 2019. Polisi, kata Yusri, masih memeriksa apakah ada peran serta Bank DKI Jakarta dalam aksi pembobolan ATM tersebut. 

"Kalau mengambil itu karena dia merasa cuma terpotong Rp4 ribu. Dia ulangi berapa kali kemudian disampaikan ke teman-temannya. Teman-temannya yang lain jumlahnya hampir sekitar 41 orang," beber Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (22/11) lalu.

Baca Juga: Begini Tanggapan Bank DKI Soal Pembobolan Rp32 Miliar oleh Satpol PP

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya