Sebagian Besar Perempuan Belum Sadar Gejala Kanker Serviks
Apa sih Pap Smear dan Tes IVA itu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) dr Dwi Listyawardani mengatakan sebagian besar perempuan di Indonesia belum sadar untuk mendeteksi secara dini kemungkinan adanya gejala kanker mulut rahim atau yang biasa disebut kanker serviks.
Menurut Dani pihaknya memang belum memiliki data akurat terkait hal tersebut. Meski begitu, ia memperkirakan angka kesadaran perempuan Indonesia terkait hal itu masih sangatlah kecil.
"Kita belum punya data seakurat itu ya. Itu baru perkiraan kasar. Sudah ada perkiraan bahwa cakupan untuk deteksi dini ya, itu yang di sebut pap smear atau IVA test. Itu baru sekitar lima persen dari seluruh eligiable women yang harusnya memeriksakan diri," ungkap Dani saat ditemui di Swiss-Belinn Hotel, Malang, Jawa Timur, Selasa (16/7).
Baca Juga: 5 Fakta Kanker Kandung Kemih, Laki-laki Lebih Beresiko!
1. Butuh sosialisasi yang lebih intens
Dani yang juga menjabat sebagai Plt. Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu mengungkapkan, untuk meningkatkan angka kesadaran tersebut membutuhkan sosialisasi yang lebih intens. Salah satunya melalui Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Jadi melalui PKK ini disosialisasikan. Sehingga, masyarakat dengan sadar mau datang ke Puskesmas ataupun mungkin ada kegiatan-kegiatan yang memang memberikan pelayanan Pap Smear atau IVA," kata Dani.
Baca Juga: 5 Fakta Kanker Laring pada Pita Suara, Kenali Gejala dan Penyebabnya