TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usai Bertemu Khofifah, BKKBN Ingin Rebranding Lebih Millennials

BKKBN ingin move on dan lebih dekat dengan anak muda

IDN Times/Axel Jo Harianja

Malang, IDN Times - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Pertemuan itu dilakukan di Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Rabu (17/7) sore.

Lantas apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut ?

"Bu Khofifah itu kan dulu Kepala BKKBN, senior saya. Saya minta petunjuk, minta arahan apa-apa yang bisa saya kerjakan," kata Hasto usai melakukan pertemuan.

Baca Juga: BKKBN: Angka Pernikahan Dini di Indonesia Masih Tinggi

1. Total fertility rate di Jawa Timur bisa menjadi contoh nasional

IDN Times/Axel Jo Harianja

Selain itu, lanjut Hasto, ia juga membahas mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di Jawa Timur. Salah satunya, total fertility rate Jawa Timur yang bisa dijadikan contoh nasional.

Total fertility rate (angka kesuburan total) adalah istilah yang digunakan di bidang demografi untuk menggambarkan jumlah rata-rata anak yang akan terlahir dengan selamat, dari seorang wanita yang mengalami tingkat kesuburan spesifik serta dia akan selamat dari kelahiran sepanjang usia reproduktifnya.

"Tadi saya sampaikan kepada Bu Khofifah, bagaimana cara mempertahankan ini. Dan kami juga minta dukungan minta arahan agar 2,1 total fertility rate ini rata-rata 1 perempuan itu melahirkan 2,1. Ini bisa menjadi contoh di seluruh Indonesia dan bisa dipertahankan di Jawa Timur," ungkap Hasto.

2. Hasto minta bidan-bidan dikembalikan ke desa

Dokumen Humas BKKBN

Dalam pertemuan itu, mantan Bupati Kulon Progo tersebut juga menyampaikan pesan kepada Khofifah, perlunya bidan-bidan dikembalikan ke desa. Hal ini kata Hasto, guna mendukung pelayanan kesehatan.

"Minta dukungan Bu Khofifah agar bidan-bidan di Jawa Timur kembali ke desa. Dengan pelayanan kontrasepsi KB (Keluarga Berencana) ini dan sangat banyak hal yang bisa dikerjasamakan," jelasnya.

Baca Juga: Kepala BKKBN: Bom Bayi Lebih Berbahaya dari Bom Sesungguhnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya