Tetap Semangat Bantu Masyarakat, Begini Kisah Perjuangan Lince Rawi
Meski ada keterbatasan, tak menyurutkan niat membantu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Keterbatasan bukanlah sebuah penghalang untuk terus berkarya demi meraih kehidupan yang lebih baik serta menolong sesama yang membutuhkan di tengah pandemik corona virus disease (Covid-19). Pertanyaannya, apakah ada seseorang yang seperti itu?
Jawabannya ada. Seperti kisah Lince Rawi yang tinggal di daerah terpencil di Desa Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Dengan segala keterbatasan infrastruktur, tak menyurutkan niat Lince untuk membantu masyarakat di sekitarnya, khususnya dalam memenuhi kebutuhan bertransaksi perbankan.
Lince yang memiliki usaha dagang sembako menjadi agen BRILink sejak tahun 2019 untuk mendapatkan tambahan penghasilan memenuhi kebutuhan keluarga. BRILink merupakan perluasan layanan BRI yang menjalin kerja sama dengan nasabahnya sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online menggunakan fitur EDC mini-ATM BRI dengan konsep sharing fee.
1. Pekerja di perkebunan sawit kebanyakan tidak punya fasilitas internet banking
Keberadaan Lince sebagai agen dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di daerah terpencil tersebut, yang mayoritas pekerja di perusahaan perkebunan sawit. Dengan tekun dan sabar, Lince melayani transaksi keuangan para pekerja kebun dan orang-orang di sekitarnya.
“Orang yang dari kebun kalau mau ke bank agak jauh. Jadi, kalau mereka mau transfer alhamdulillah ke tempat saya saja karena tidak punya fasilitas internet banking/mobile banking. Lokasi saya ini jauh dari bank. Sekarang saya transaksi pakai handphone saja,” ungkapnya di Muara Wahau.
Lince tidak pernah merasa lelah melayani masyarakat, termasuk menempuh perjalanan ke kantor BRI untuk melakukan penyetoran atau penarikan uang di tengah kesibukannya sebagai istri, ibu dari tiga anak, dan berjualan sembako. Bahkan, tingginya transaksi dalam sehari membuat dia harus rela bolak-balik ke kantor BRI untuk menambah modal BRILink. Apabila kondisi tidak hujan, Lince menggunakan sepeda motor untuk menjangkau kantor BRI yang berjarak 7 kilometer dari rumahnya.
"Modal saya terbatas, tapi kadang-kadang sehari tiga kali balik ke BRI. Jadi, kalau modal habis saya harus ke bank untuk melakukan penarikan," tuturnya.