TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Massa Aksi Mujahid 212 Tidak Hanya Tolak RUU KUHP, Tapi Juga RUU PKS

Banyak pelajar menggunakan seragamnya ikut aksi 212

IDN Times/Candra Irawan

Jakarta, IDN Times - Ratusan massa aksi Mujahid 212, menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9). Aksi ini diikuti berbagai elemen, termasuk mahasiswa, pelajar, dan bahkan banyak orang tua membawa serta balita mereka.

Sebelum menuju Istana, massa aksi terlebih dulu kumpul di depan gedung Bank Indonesia. Massa terbagi dalam beberapa kelompok besar dengan beberapa mobil komando. Tampak mereka membawa berbagai bendera dan juga spanduk.

Baca Juga: Mujahid 212 Turun Aksi, KPAI Imbau Anak Tidak Terprovokasi

1. Banyak RUU kontroversial

IDN Times/Candra Irawan

Menurut salah satu peserta aksi dari Universitas Pakuan Bogor, Firman Airef Saputra, ia bersama rekan-rekannya dari Bogor menggunakan kereta api untuk sampai di Jakarta, dan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia sebelum long march ke depan Istana Negara.

"Kami menuntut dan menolak, RUU (rancangan undang-undang) yang banyak kontroversial karena tidak memihak kepada rakyat, tetapi hanya memihak orang-orang yang di lingkaran atas saja. Di samping itu, produk undang-undang ini diciptakan dari keinginan para pejabat ini sendiri," jelasnya kepada IDN Times.

2. Menolak RUU KUHP, UU KPK, dan RUU PKS

IDN Times/Candra Irawan

Menurut Firman, saat ini fungsi Legislatif dan Eksekutif sudah tidak sesuai, dan sistem di negeri ini juga dinilainya sudah salah. Sebab, siapa pun dapat membuat aturan, dan proses pembuatan aturan itu juga dianggapnya melalui voting atau pengumpulan suara.

"Sekali lagi kami menolak RUU KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana), UU KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual) karena berbahaya bagi umat muslim dan menolak sistem yang bukan sesuai syariat Islam," ujarnya.

Baca Juga: Massa Mujahid 212 Nyanyikan Yel-Yel "Mundur Jokowi"

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya