PrivyID Startup Pertama Indonesia yang Layani Tanda Tangan Digital
PrivyID dikembangkan anak muda Yogyakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - PrivyID, sebuah perusahaan rintisan (startup) yang didirikan pada tahun 2016 oleh anak muda Yogyakarta, kini menjadi salah satu perusahaan yang melayani teknologi tanda tangan digital yang diperhitungkan di tingkat nasional.
Memasuki awal 2019, PrivyID telah dipakai oleh sekitar 3 juta orang dalam melayani tanda tangan digital. Layanan PrivyID menjadi satu-satunya tanda tangan dari penyedia swasta yang sesuai dengan Undang-Undang ITE pasal 11 ayat 8, dan peraturan Kemenkominfo tentang tanda tangan digital.
“Tanda tangan digital PrivyID yang sudah diakui Bank Indonesia dan Menkominfo, dikembangkan oleh banyak anak muda Yogyakarta. Dengan mengenalkan PrivyID kepada pemerintah dan masyarakat, kami ingin menunjukkan besarnya dampak yang dihasilkan oleh karya pemuda Yogyakarta," kata Marshall Pribadi, CEO PrivyID di sela-sela acara pembukaan kantor baru PrivyID di Jalan Imogiri Barat No 4, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Jumat malam (1/2)
Baca Juga: 7 Trik Jitu dari CMO Paragon & COO Tokopedia Jalankan Startup
1. PrivyID miliki 161 karyawan anak muda
Marshall menceritakan PrivyID memang perusahaan startup yang lahir dan besar di Yogyakarta oleh dirinya dan Guritno Adi Saputro sebagai CTO. Jumlah karyawan PrivyID di kantor Yogyakarta sudah mencapai 161 anak muda, yang terdiri dari developer, verificator, customer service hingga help desk.
"Sebanyak 80 persen dari tim PrivyID Yogyakarta merupakan warga asli atau sebelumnya menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta," ujarnya.
Baca Juga: IMS 2019: Bos MAP Ajak Millennial Memulai Startup