Ditanya Soal Kasus Novel yang Tak Terungkap, Jokowi: Tanya ke Polri
"Lagi, apa gunanya sudah dibentuk tim gabungan begitu"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali lempar tanggung jawab ketika ditanya mengenai perkembangan untuk mengungkap kasus teror yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Jokowi meminta kepada publik agar tidak terus-terusan menagih penyelesaian kasus teror air keras yang menimpa Novel ke dia.
"Itu kan sudah ada tim gabungan di Polri yang terdiri dari polisi, Ombudsman dan KPK sendiri. Tanyakan kepada mereka, kejar ke mereka hasilnya seperti apa," kata Jokowi yang ditemui di sela kampanyenya di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (12/4).
Nada bicara Jokowi terdengar geram. Bahkan, ia sempat berkomentar tidak ada manfaat yang signifikan apabila sudah dibentuk tim gabungan khusus untuk mengungkap teror Novel, tapi yang ditanya malah dirinya.
"Jangan dikembalikan lagi ke saya (pertanyaan soal kasus Novel). Lagipula apa gunanya sudah dibentuk tim gabungan seperti itu," kata dia lagi.
Lalu, apa komentar Novel soal tim gabungan yang dibentuk Polri untuk menyelidiki kasusnya?
Baca Juga: Mampukah Tim Gabungan Polri Ungkap Pelaku Teror ke Novel?
1. Novel menuntut dibentuk tim pencari fakta independen bukan bergantung ke TGPF buatan Polri
Menurut salah satu kuasa hukum Novel, Al Ghifari Aqsa, pihaknya sudah kecewa dengan pembentukan tim tersebut. Mereka merasa pesimistis karena tim yang dibentuk oleh Polri didominasi oleh personel kepolisian.
"Padahal, keinginan kami sejak awal yang membentuk tim ini adalah Presiden dan bukan malah Polri, lalu Presiden hanya mengawasi," kata pria yang juga menjadi Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum (LBH) itu saat dihubungi IDN Times melalui telepon pada Sabtu (12/1).
Orang-orang sipil yang dilibatkan pun, menurut Al Ghifari, dulunya pernah membantu kepolisian. Oleh sebab itu, hingga kini mereka masih menuntut agar Presiden Joko "Jokowi" Widodo membentuk tim gabungan pencari fakta yang independen.
Di mana di sana tidak ada unsur dari pihak kepolisian. Apalagi sebelumnya Novel sempat menyebut berulang kali ada dugaan keterlibatan polisi berpangkat jenderal dalam teror air keras yang menimpanya.
Di sisi lain, Al Ghifari juga menduga tim yang dibentuk oleh Polri sekedar formalitas belaka jelang debat capres.
"Supaya nanti saat ditanya oleh kubu lawan, kubu petahana memiliki jawaban dan tindak lanjut dari rekomendasi Komnas HAM," kata dia.
Baca Juga: Novel Baswedan: Kami Minta Dibentuk TPGF, Bukan Tim Buatan Polri