TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Ibadah Berakhir, Jemaah Haji Terserang Batuk Pilek

Penyakit yang mendominasi kini batuk dan pilek

Suasana Jemaah Haji di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)

Jakarta, IDN Times - Batuk dan pilek menjadi penyakit yang banyak dialami jemaah haji jelang puncak haji berakhir.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana di Makkah, Arab Saudi, dikutip dari ANTARA, Selasa (12/7/2022) malam.

"PascaArmuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) sudah mulai bergeser (penyakit). Kalau awalnya hipertensi dan jantung, sekarang batuk dan pilek mendominasi," kata Budi.

Baca Juga: Jelang Puncak Haji, Pemerintah Tingkatkan Bimbingan Ibadah Jemaah

Baca Juga: Kisah di Balik Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia

1. Jemaah diimbau tetap pakai masker

Suasana Haji di tengah pandemik COVID-19 tahun 2020 (Youtube.com/Makkah Live - Hajj 2020)

Pihaknya pun mengimbau para jemaah haji untuk tetap memakai masker.

Terutama selama melaksanakan ibadah di tempat yang menjadi tempat berkumpul banyak orang seperti Masjidil Haram.

"Kami imbau jemaah tetap memakai masker karena dapat memproteksi dari penyakit, terutama batuk dan pilek," ujar dia.

2. Pengaruh cuaca dan kelelahan

Ilustrasi jemaah calon haji asal Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Budi mengatakan, penyebab batuk dan pilek menjadi penyakit yang kini mendominasi para jemaah haji adalah cuaca dan kelelahan.

Menurut dia, cuaca dan kelelahan membuat ketahanan dan kesehatan para jemaah menurun.

"Per Selasa, sekitar 15 ribu orang batuk pilek," ujar dia.

Baca Juga: Jemaah Haji Pulang 15 Juli, Ini Barang yang Boleh Dibawa ke Indonesia

Baca Juga: Jelang Akhir Puncak Haji, Kemenag: Total Wafat 41 Jemaah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya