Meski Terlambat, Tak Bakal Ada Lagi Kabel Semrawut di Jakarta
Kabel semrawut mengganggu estetika kota
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Saat ini kesemrawutan kabel utilitas di udara Jakarta sudah berkurang di beberapa titik. Hal itu karena Pemprov DKI sudah selesai membangun Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) meski dinilai sudah terlambat.
SJUT adalah sarana yang dibangun Pemprov DKI Jakarta untuk penempatan jaringan utilitas di bawah permukaan tanah. Tujuannya agar Jakarta lebih tertata rapi tanpa ada bentangan kabel-kabel di udara yang selama ini semrawut dan mengganggu estetika kota.
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga, mengatakan, sudah sejak 15 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2005, dirinya menyarankan pemindahan kabel-kabel jaringan di atas itu ke dalam tanah.
"Ini isu dari 15 tahun lalu, memang terlambat. Sejak 15 tahun lalu sudah saya rekomendasikan, 2005 saya sudah menyarankan untuk memindahkan seluruh-saluran jaringan utilitas secara terpadu ke dalam atau bawah trotoar bersama saluran air," kata Joga kepada IDN Times, Senin (12/9/2022).
Baca Juga: Pemprov DKI Bangun SJUT di 32 Ruas, Anies: Tak Ada Kabel Semrawut Lagi
Baca Juga: Soal Kabel Semrawut, Kejari Tangsel Panggil Provider Internet
1. Belum jadi prioritas Pemprov DKI Jakarta dan jadi sumber pendapatan abadi
Menurut Joga, terlambatnya pembangunan SJUT yang digagas sejak era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama itu karena tidak menjadi prioritas Pemprov.
Selain itu, kabel-kabel yang melintang di atas udara Jakarta selama ini dinilai sebagai salah satu sumber pendapatan bagi Pemprov DKI.
Pasalnya, proses bongkar-pasang trotoar kerap terjadi ketika operator penyedia utilitas hendak melakukan perbaikan atau penambahan jaringannya.
"Belum jadi prioritas oleh Pemprov DKI. Bongkar-pasang trotoar oleh penyedia jasa utilitas juga atas seizin dan sepengetahuan Dinas Bina Marga, sumber pendapatan abadi," ujar Joga.
Melalui penempatan jaringan utilitas di dalam SJUT, kata dia, maka hal tersebut tidak akan terjadi lagi.
"Dengan memindahkan ke bawah semua, kelak tidak akan ada lagi bongkar pasang trotoar dan memutus mata rantai proyek abadi itu," kata dia.
Baca Juga: Kabel Menjuntai ke Jalan, Pengendara Motor Tewas Tersengat Listrik
Baca Juga: Dua Tahun Hiatus, Pemprov DKI Gelar Lagi Pemilihan Abang None Jakarta
Baca Juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Akan Diperiksa KPK soal Formula E Hari Ini