Musim Hujan, Kali dan Situ di Depok Banyak Kiriman Sampah
Sebanyak 50-70 m3 per hari sampah diangkut dari kali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Masalah sampah masih menghantui Kota Depok. Kesadaran membuang sampah di tempat sampah belum sepenuhnya terbentuk, hingga kali selalu saja dipenuhi sampah setiap harinya. Terlebih pada musim hujan sekarang ini, sungai dan situ di Depok selalu dipenuhi kiriman sampah.
Tentu ini bukan hanya menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kota Depok untuk mengedukasi masyarakat, tapi menjadi tanggung jawab semua. Karena jika ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin menimbulkan masalah lain seperti banjir dan kerusakan ekosistem.
Baca Juga: Ini Pentingnya Mengelola Produk Kreatif Berbasis Kekayaan Intelektual
1. Sebanyak 50 sampai 70 m3 per hari sampah diangkut Satgas Banjir Kota Depok
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok Dadan Rustandi mengungkapkan, masih banyak ditemukan sampah di kali. Untuk mengurangi beban sampah, DPUPR Kota Depok kerap melakukan pengerukan sampah di kali maupun inlet situ di Kota Depok.
Seakan tidak mengenal lelah dan bosan, Satgas Banjir DPUPR Kota Depok hampir setiap hari mengeruk sampah, yang umumnya ditemukan di kali wilayah Kota Depok.
“Sumbangan paling besar yang menyumbat kali adalah sampah yang sengaja dibuang di dalam kali,” ujar Dadan, Depok, Sabtu (16/1/2021).
Dadan menuturkan sampah yang berada di kali umumnya dibuang oknum masyarakat yang tidak mencintai dan peduli akan kebersihan lingkungan. Menurutnya, membuang sampah ke kali akan merugikan masyarakat sendiri dan merusak ekosistem.
"Bisa 50 sampai 70 m3 per hari sampah yang diangkut oleh Satgas Banjir dari kali dan setu," kata dia.
Sampah di kali dan situ tak hanya berasal dari warga Depok, tapi juga kiriman dari Bogor. "Sampah rumah tangga plastik dan ada juga stirofoam sampah dari Kabupaten Bogor, banyak yang mengalir ke Depok dan kita ambil," kata dia.
Baca Juga: Sampah Medis di Jakarta Mencapai 4,9 Ton Selama Pandemik COVID-19