363 Tenaga Medis Gugur karena COVID-19
Satu tenaga kesehatan gugur, masyarakat tidak terlayani
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tak sedikit tenaga medis di Indonesia yang gugur pada masa pandemik COVID-19. Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Adib Khumaidi mengungkapkan, sampai saat ini sudah ada 363 petugas medis yang meninggal karena COVID-19.
"Tim mitigasi IDI mencatat dari Maret hingga pertengahan Desember 2020 ini, terdapat total 363 petugas medis yang meninggal akibat terinfeksi covid, terdiri dari 202 dokter dan 15 dokter gigi, dan 146 perawat," ujarnya dalam siaran tertulis, Selasa (15/10/2020).
1. Sebaran 363 tenaga medis yang meninggal di 24 provinsi
Adib merinci dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum yang di dalamnya ada 4 guru besar, kemudian 92 dokter spesialis termasuk 7 guru besar, 2 residen, dan 1 dalam verifikasi. Seluruh dokter yang meninggal itu berasal dari 24 IDI tingkat provinsi dan 92 IDI cabang Kota/Kabupaten.
Jika dirinci berdasarkan provisi, Jawa Timur jadi yang terbanyak, karena kehilangan 41 dokter, 2 dokter gigi, dan 40 perawat. Sementara, sebanyak 32 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat di DKI Jakarta harus gugur akibat pandemik ini. Disusul Sumatra Utara (24 dokter dan 3 perawat), Jawa Barat (19 dokter, 4 dokter gigi, dan 19 perawat), Jawa Tengah (21 dokter dan 21 perawat).
Selanjutnya ada Sulawesi Selatan (7 dokter dan 3 perawat), Banten (7 dokter dan 2 perawat), Bali (6 dokter), DI Aceh (6 dokter dan 2 perawat), Kalimantan Timur (5 dokter dan 3 perawat), Riau (5 dokter), DI Yogyakarta (6 dokter dan 2 perawat), Kalimantan Selatan (4 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat), Sumatra Selatan (4 dokter dan 5 perawat), Kepulauan Riau (3 dokter dan 2 perawat).
Lalu ada di Sulawesi Utara (3 dokter), Nusa Tenggara Barat (2 dokter dan 1 perawat), Sumatra Barat (1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat), Kalimantan Tengah (1 dokter dan 2 perawat), Lampung (1 dokter dan 1 perawat), Maluku Utara (1 dokter dan 1 perawat),Bengkulu (1 dokter), Sulawesi Tenggara (1 dokter dan 2 dokter gigi). Papua Barat (1 dokter
Papua 2 perawat), Nusa Tenggara Timur (1 perawat), dan Kalimantan Barat (1 perawat).
"Kemudian 2 perawat di DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait," ujar Adib.
Baca Juga: IDI: Tenaga Kesehatan Harus Jaga Kesehatan, Jalan Masih Panjang
Baca Juga: 342 Tenaga Medis di Indonesia Meninggal, IDI: COVID-19 itu Nyata!