AJI: Jokowi Harus Berhenti Salahgunakan Kekuasaan
AJI mengeluarkan pernyataan sikap untuk Presiden Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bersama 40 AJI Kota menyatakan sikap agar Presiden Joko "Jokowi" Widodo berhenti menyalahgunakan kekuasaan. Hal itu dinilai merusak demokrasi dan integritas pemilu.
AJI Indonesia menilai, Indonesia telah mengalami kemunduran demokrasi yang luar biasa di bawah kepemimpinan Jokowi.
"Penghormatan terhadap hak asasi manusia diabaikan demi mempertahankan investasi yang menguntungkan oligarki," terang AJI Indonesia, Senin (12/2/2024).
Baca Juga: Jokowi Momong Cucu Selama Gibran Kampanye Akbar di GBK
1. Kepemimpinan Jokowi anti demokrasi
AJI menilai, kepemimpinan Presiden Jokowi yang antidemokrasi telah ditunjukkan dengan pengesahaan sejumlah undang-undang yang mengancam HAM dan memperlemah institusi demokrasi.
Mulai dari Perpres jabatan fungsional TNI, revisi UU KPK, UU Cipta Kerja, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik yang masih memuat pasal-pasal berbahaya bagi kebebasan berekspresi dan pers.
"Represi dan kriminalisasi terhadap kritik dan pembela hak asasi manusia telah mempersempit ruang kebebasan sipil. Alih-alih mendengarkan aspirasi rakyat, masyarakat sipil yang berunjuk rasa atas berbagai undang-undang yang mengancam itu, justru ditindak dengan kekerasan. Alih-alih mengakomodir masukan dari rakyat, aktivis yang mengkritik kebijakan justru diancam dengan pasal-pasal pidana," kata AJI.
Baca Juga: Jokowi Antar Jan Ethes ke Fairmont Hotel Tempat Gibran Menginap