TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjir dan Longsor di NTT, 4.885 Gardu PLN Mulai Normal

Sebanyak 643 ribu pelanggan menikmati aliran listrik di NTT

Gardu distribusi listrik milik PLN hampir terendam banjir di Semarang. Dok. PLN UID Jateng dan DIY.

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 643 ribu pelanggan kini dapat menikmati aliran listrik PLN kembali, setelah 4.885 gardu atau sebanyak 82 persen sebelumnya terdampak banjir dan tanah longsor melanda beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Petugas kami terus bersiaga untuk mengamankan aliran listrik dan melakukan pemulihan listrik, khususnya di lokasi terdampak banjir atau longsor," tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko dalam siaran tertulis, Minggu (4/4/2021).

Baca Juga: 41 Orang Meninggal, Puluhan Hilang Terseret Banjir Bandang di NTT 

1. Aliran listrik di lokasi banjir dan longsor sementara dihentikan

Ilustrasi foto dampak banjir bandang. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Demi keselamatan dan keamanan warga, PLN sempat mengamankan kelistrikan terdampak cuaca ekstrem, banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa kabupaten.

Kabupaten terdampak di antaranya Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, Minggu (4/4/2021) dini hari.

"Aliran listrik di lokasi banjir dan longsor untuk sementara kami hentikan demi keselamatan warga," ujar Agustinus.

2. PLN pastikan pemulihan aliran listrik usai banjir surut

Petugas PLN sedang memulihkan listrik saat banjir di Kota Semarang. Dok. PLN IUD Jateng dan DIY.

Hingga saat ini, PLN masih melakukan perbaikan gardu yang terdampak banjir dan longsor. PLN memastikan akan segera melakukan pemulihan aliran listrik ketika banjir telah surut atau kondisi jaringan telah dipastikan aman.

"Tim kami masih terus bekerja di lapangan, melakukan pendataan di lapangan, sejauh apa kerusakan yang terjadi dan tentunya segera melakukan pemulihan. Sinyal telekomunikasi di lokasi pun sulit," kata Agustinus.

Baca Juga: Bertambah, 54 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang dan Longsor di NTT

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya