TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dexa Award Science Scholarship Cari Calon Saintis Penemu Obat COVID-19

Indonesia butuh banyak peneliti dan inovator

Menristek Bambang Brodjonegoro berikan sambutan di Dexa Award (Tangkapan Layar Dexan TV)

Jakarta, IDN Times - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, era baru saat ini bisa menjadi
peluang menciptakan riset dan inovasi mendukung Indonesia maju dan mandiri terutama di sektor kesehatan.

Menurut Bambang, selama masa ini riset vaksin dan pengobatan COVID-19 yang efektif akan terus dikembangkan.

"Di sinilah saintis sebagai harapan bangsa berkontribusi melalui perkembangan riset dan penelitian, yang bermanfaat untuk mencapai kemandirian bangsa agar kita tidak terus menerus bergantung pada produk impor,” ujar Bambang dalam Virtual Ceremony Dexa Award Science Scholarship 2020, di Youtube Dexan TV, Rabu (17/9).

Baca Juga: Bambang Brodjo: New Normal, Teknologi Digital Bisa Optimalkan Ekonomi

1. Indonesia butuh banyak peneliti

Ilustrasi. Ruang deteksi polymerase chain reaction (PCR)/ANTARA FOTO/Moch Asim

Bambang mengungkapkan, Indonesia butuh banyak peneliti, inovator, dan orang-orang yang mau menciptakan solusi untuk tantangan bangsa di masa depan.

“Mari kita gunakan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk berkontribusi bagi negara kita, Anda sebagai penerus bangsa di bidang penelitian, memegang peranan penting untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju dan mandiri, terutama di sektor kesehatan," tegasnya.

2. Sains adalah dasar bertumbuh

Talkshow bersama relawan medis COVID-19 dalam ceremony Dexa Award Science Scholarship 2020 (Tangkapan layar Dexan TV)

Sementara itu, pimpinan Dexa Group Ferry A. Soetikno menyampaikan, sains adalah dasar kita bertumbuh.

"Sulit sekali membayangkan di masa depan tanpa sains dan inovasi. Karena itu, Dexa Award Science Scholarship ini untuk mendukung peningkatan inovasi di sektor farmasi dan kesehatan," katanya.

3. Dexa Group percepat penemuan dan perbaikan proses

(Ilustrasi obat Hydroxychloroquine) ANTARA FOTO

Saat pandemik COVID-19, setiap laboratorium research and development, dan unit produksi Dexa Group bekerja mempercepat penemuan dan perbaikan proses.

Dexa Group telah memproduksi hydroxychloroquine, azithromycin, dan chloroquine, yang telah didonasikan sejak awal April 2020. Selain itu, juga memberikan prioritas pada tindakan pencegahan dengan memperbanyak produk Stimuno sebagai fitofarmaka jaga sistem imun manusia.

"Berbagai produk-produk seperti Lycoxy dan Seloxy mengandung kadar vitamin C dan Zinc dalam jumlah tinggi, kita tidak melupakan bahwa penyakit-penyakit lain perlu tetap diteliti seperti kormobid onkologi, diabetes, hipertensi, dan sebagainya,” papar Ferry.

Baca Juga: Studi Oxford: Obat Bebas Dexamethasone Ampuh Sembuhkan COVID-19 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya