TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Epidemiolog: Terima Kasih Varian Delta buat Pemerintah Sadar

Delta merupakan varian virus corona paling ganas

Ilustrasi tenaga kesehatan menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Jakarta, IDN Times - Mutasi virus COVID-19 varian Delta yang masuk di Indonesia membuat pemerintah berbenah. Ahli wabah dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono bahkan mengucapkan terima kasih pada varian Delta karena menyadarkan pemerintah.

"Saya berterima kasih pada varian Delta yang membuat pemerintah akhirnya sadar bahwa penanganan pandemik harus dilakukan secara serentak, global dan nasional," ujar Pandu dalam diskusi virtual yang diunggah kanal YouTube LaporCovid-19, Rabu (13/10/2021).

Baca Juga: Luhut: Kasus COVID-19 di Indonesia Turun 98,4 Persen Minggu Ini

1. Anjuran pembatasan mobilitas sejak tahun lalu

Suasana Jakarta sekitar MH Thamrin saat PPKM Darurat pada Minggu (4/7/2021). (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

Pandu mengaku sebenarnya dia dan Tim Pandemik Fakultas Kesehatan Masyarakat UI sudah menyarankan adanya pembatasan serentak sejak tahun lalu. Namun saran tersebut tidak dilaksanakan pemerintah.

"Dulu, pemerintah tidak pernah terpikirkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Jawa-Bali sekaligus meski sudah kita anjurkan tahun lalu," katanya.

2. PPKM buat kasus COVID-19 turun

Ilustrasi mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Pandu mengatakan mobilitas yang masif menjadi salah satu faktor penularan kasus COVID-19, terlebih saat liburan. Ia mengakui PPKM mampu menekan angka penularan COVID-19 meski tidak sampai 100 persen.

"Penurunan (kasus COVID-19) ini hampir serentak ya di Jawa-Bali, ini tentunya hal yang menggembirakan," kata Pandu.

Baca Juga: Airlangga: Tinggal 1 Daerah di Luar Jawa-Bali yang PPKM Level 4

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya