TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Heru Optimistis Turunkan Angka Stunting di Jakarta, Ini Tiga Jurusnya

Pemprov DKI Jakarta akan jadi provinsi percontohan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan rapat penurunan stunting. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono optimistis, bisa menjadikan DKI Jakarta sebagai provinsi percontohan yang mampu menurunkan level stuntingnya setara dengan negara-negara maju di dunia.

Berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Pemprov DKI akan menurunkan angka stunting dengan target hingga di bawah 5 persen.

“Saya rasa bisa. InsyaAllah target itu tercapai," ujar Heru usai rapat pimpinan bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Balai Kota, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga: Pj Gubernur Heru Temukan 777 Anak Rawan Stunting di Cilincing

1. Kasus stunting sejumlah wilayah turun

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau kondisi anak stunting di Cilincing Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Heru optimistis dapat mencapai target tersebut, sebab sejumlah wilayah sudah menurunkan angka stunting dengan cepat. 

Heru mencontohkan kasus stunting yang berada di Cilincing yang bisa turun sebanyak 17 persen dari 777 kasus, dengan jumlah lulus stunting 134 penderita stunting, sementara di Tanjung Priok yang sudah lulus sebanyak 81.

"Mulai hari ini, jajaran kepala dinas sudah mulai bekerja sesuai dengan perintah Menteri Kesehatan. Dengan program yang sudah ada, kami tinggal menajamkan dan mempercepat,” ujar Heru.

2. Sinkronisasi data stunting dengan BKKBN

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau kondisi anak stunting di Cilincing Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Heru menerangkan, pihaknya akan menerapkan tiga langkah strategi percepatan penanganan stunting. Pertama, melakukan sinkronisasi data stunting yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 

“Tinggal dikombinasikan saja. Mungkin satu atau dua hari,” imbuh Heru.

3. Pemberian tambahan gizi di wilayah rawan stunting

Seorang bayi saat menjalani imunisasi di Posyandu Rampai. (IDN Times/Dini Suciatingrum)

Langkah kedua, lanjut Heru, jajaran Pemprov DKI akan turun ke lapangan untuk memberikan tambahan gizi dan vitamin kepada warga yang berada di wilayah rawan stunting. 

“Tadi saya memerintahkan kepada seluruh jajaran turun ke lapangan, bisa ke posyandu dan ke pelajar kelas 7 atau SMP diberikan makanan tambahan dan vitamin. Tadi sepakat setiap hari Rabu mereka ada makan bersama dan diberi tambahan vitamin,” papar Heru.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya