Kisah Dokter Harus Pilih Selamatkan 1 dari 3 Pasien COVID-19 di IGD
Dalam kondisi bencana tenaga medis harus cepat memutuskan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jarum jam menunjukan pukul 02.00 WIB saat dokter umum IGD melapor ke seorang dokter spesialis emergency, Corona Rintawan. Saat itu, ada tiga pasien yang harus diberikan perawatan ICU dan ventilator, sementara hanya tersisa satu tempat tidur saja di rumah sakit.
"Ada 3 pasien confirm positif kondisinya buruk. ARDS berat/gagal napas ketiga-tiganya. Saturasi oksigen di bawah 90 persen semua," dokter IGD tersebut melaporkan.
"Segera berikan NIV dan cek apakah ada RIK ICU untuk pasien ini?" ujar Corona Rintawan.
"Hanya tersisa satu bed dok," jawab dokter IGD.
Cerita nyata tentang situasi sulit di tengah pandemik COVID-19 saat ini dibagikan oleh Ketua Tim Dokter Muhammadiyah, dr. Corona Rintawan SpEM, di akun media sosial pada 19 Juni 2021. Kisah ini viral dan dibagikan sejumlah akun media sosial, salah satunya akun Instagram @kawalcovid19. Saat dihubungi IDN Times, Rabu (23/6/2021), Corona membenarkan dan merupakan pengalaman pribadinya.
Baca Juga: Waspada! 6 Provinsi Ini Penyumbang Kasus COVID Terbanyak, Pertama DKI
1. Dokter dihadapkan pada pilihan berat
Dokter Corona mengatakan, saat itu berat dia harus memilih satu dari tiga pasien yang membutuhkan perawatan, saat diberitahukan hanya tersisa satu bed.
Setelah berpikir keras, Corona memilih pasien usia termuda agar segera dapat perawatan.
"Ok segera masukan tuan C ke ICU, dan hubungi tuan A dan B utk memberitahu kondisi keluarganya yang memburuk," (dan akhirnya tuan A dan B meninggal di IGD)," tulisnya.
Baca Juga: Waspada! Ruang ICU Rumah Sakit Pasien COVID-19 di Depok Penuh