TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Pilu Bocah 12 Tahun Rawat dan Hidupi Orang Tua yang Lumpuh

Tim Kemensos terjun membantu keluarga Risalianus

Risalianus Aja, bocah SD yang rawat orangtua yang lumpuh (Dok. Kemensos)

Jakarta, IDN Times - Kisah pilu datang dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Seorang bocah 12 tahun rela jadi tulang punggung demi menghidupi keluarganya dan merawat ayah serta ibu yang mengalami kelumpuhan.

Risalianus Aja, yang juga siswa SD di SDI Sopang Rajong, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur ini bekerja seadanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sambil berbagi waktu dengan rutinitas sekolah.

Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Naibonat Supriyono mengatakan, Risal saat ini duduk di kelas 6 Sekolah Dasar. Supriyono menyatakan, Risal merupakan anak yang sehat, periang, dan memiliki motivasi belajar tinggi.

"Risal bercita-cita menjadi seorang guru. Risal juga sering membantu nenek merawat ayah dan ibunya yang mengalami kelumpuhan. Paman Risal (Pak Ben) sering datang membantu untuk mengurus keluarga Risal," katanya dalam siaran tertulis, Rabu (17/3/2021).

Baca Juga: Mensos Risma: Dibina Kemensos, Korban NAPZA Sukses Dirikan Kafe

1. Ayah dan Ibu Risal alami kelumpuhan

Risalianus Aja, bocah SD yang rawat orangtua yang lumpuh (Dok. Kemensos)

Menurut Supriyono, ayah Risal, Benediktus Poseng, mengalami kelumpuhan akibat Ostheo Artritis (OA) Bilateral (pengapuran) di kedua lututnya. Sementara sang ibu, Wihelmia Mbi, mengalami stroke hemiparese dan kekakuan paralumbal.

Risal tinggal bersama ayah, ibu, dan neneknya di sebuah rumah yang luasnya cuma 30 meter persegi, berdinding papan dan lantai beralaskan tanah. Anak 12 tahun itu memiliki seorang adik yang tinggal bersama pamannya.

"Untuk bapak Benediktus, penanganan yang diberikan adalah dilakukan latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya serta diberikan alat bantu berupa korset Paralumbal. Untuk ibu Wihelmia penanganan berupa latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya serta diberikan alat bantu berupa korset Paralumbal, kata Supri.

2. Kemensos bantu keluarga Risal

Risalianus Aja, bocah SD yang rawat orangtua yang lumpuh (Dok. Kemensos)

Supri mengatakan, Kementerian Sosial sudah menerjunkan tim sebanyak lima orang demi merespons kasus terhadap keluarga Benediktus.

Dari Kemensos, hadir gabungan dari dua balai. Yakni Balai Rehsos Anak Naibonat untuk respons kasus terhadap Risal agar tetap bisa sekolah.

Kemudian dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (BRSPDSRW) "Efata" di Kupang dan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) "Prof. Dr. Soeharso" Surakarta.

3. Kemensos memberikan dukungan psikososial

Risalianus Aja, bocah SD yang rawat orangtua yang lumpuh (Dok. Kemensos)

Adapun untuk Risal, tim Kemensos memberikan dukungan psikososial dan pemberian motivasi yang dilakukan oleh pekerja sosial.

"Selain itu, Tim Kemensos juga memberikan bantuan berupa sembako, bahan penambahan nutrisi, selimut, popok dewasa, handuk, pakaian (dewasa dan anak), pakaian dalam, kasur lipat serta alat-alat kebersihan diri," Supri.

Baca Juga: Kemensos Hentikan Santunan bagi Korban COVID Karena Tak Ada Anggaran 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya