TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komisi XI DPR: Tiga Kartu Baru Jokowi Direalisasikan di APBN 2020

Apakah anggarannya sudah siap?

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - DPR RI sudah menyiapkan anggaran untuk tiga kartu calon presiden nomor 01 Joko Widodo. Ketiga kartu jurus baru tersebut yaitu Kartu Sembako Murah, Kartu Pra-Kerja dan Kartu Indonesia Pintar.

"Anggaran siap, tinggal dianggarkan dan disiapkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)," ujar anggota komisi XI, Mukhamad Misbakhun saat dihubungi IDN Times, Kamis (14/3).

1. Anggaran tiga kartu capres Jokowi masih dihitung

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Politikus Partai Golongan Karya ini menyebut tiga kartu tersebut akan menjadi program pemerintah tahun 2020.

"Tiga kartu tersebut program Pak Jokowi sebagai capres 2019. Maka akan dikerjakan di APBN 2020. Jari anggarannya atau RKP-nya sedang dihitung dan disiapkan oleh Tim kampanye dan kementerian terkait," kata dia.

2. Anggaran tiga kartu baru dari APBN

Instagram/@dulurcakbakhun

Misbakhun menepis anggapan bahwa sumber dana tiga kartu tersebut berasal dari utang. Sebab, sebagai program baru memang harus disiapkan pos anggarannya.

"Sumber uangnya dari APBN sumber penerimaan APBN dari penerimaan pajak, penerimaan Bea dan Cukai, penerimaan bukan pajak (PNBP), dan hibah. Untuk total anggaran dan posnya masih dihitung," ujar dia.

3. Program Pra-Kerja bukan bagian Bantuan Sosial APBN 2019

Instagram/@dulurcakbakhun

Misbakhun menegaskan, program pra-kerja capres nomor urut satu Joko Widodo bukan bagian Bantuan Sosial APBN 2019 seperti seperti dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menjelaskan anggaran tersebut sebelumnya sudah ada di APBN 2019.

"Program Pra-Kerja bukan bagian dari Bansos di APBN 2019. Itu dijelaskan langsung oleh Pak Jokowi kepada Tim TKN. Saya hadir di sana mendapatkan penjelasan langsung dari Pak Jokowi sebagai capres," ujar dia.

4. Program Pra-Kerja targetkan 2 juta peserta

Bursa lowongan pekerjaan (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Misbakhun menerangkan bahwa program pra-kerja yang diusung capres Jokowi program yang produktif.

Dia mencontohkan kartu Pra-Kerja yang akan diberikan kepada pencari kerja, yang terkena PHK atau pekerja untuk mendapatkan layanan pelatihan vokasi seperti skilling, up-skilling, re-skilling atau sertifikasi kompetensi kerja.

Menurutnya, pelatihan vokasi akan menjadi bekal bagi angkatan kerja untuk meningkatkan keterampilannya sehingga siap untuk memasuki dunia kerja atau membuka usaha, yang nantinya juga akan dibantu melalui proses link and match dengan industri.

"Tahun 2020 ditargetkan 2 juta orang peserta pelatihan akan dipekerjakan. Dengan kartu ini para pekerja mampu bersaing dalam negeri dan juga luar negeri," ujar dia.

Baca Juga: Kartu Pra-Kerja Jokowi, BPN: Pengangguran Bakal Ketergantungan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya