TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menkes: 15 Ribu Bayi Meninggal karena Kelainan Jantung Bawaan 

Layanan Cathlab disiapkan di 514 Kabupaten/kota

Menteri Kesehatan meresmikan Kateterisasi dan Radiologi Intervensi, di Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita, Kamis (29/12/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin, mengungkapkan penyakit jantung bawaan merupakan penyebab kematian bayi tersering dari seluruh kelainan bawaan. Kematian bayi ini sekitar 8 dari 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian terjadi dalam 6 bulan pertama kehidupan dan 80 persen kematian terjadi pada usia 1 tahun.

“Sekitar 12.500-15.000 bayi baru lahir kena penyakit jantung bawaan kelainan jantung bawaan. Sementara kapasitas operasi baru 1.600 maksimal setahun. Jadi ini adalah salah satu upaya untuk mencegah anak-anak kita meninggal karena tidak bisa tertangani karena tidak ada alat dan dokter spesialisnya," kata Budi saat meresmikan Pelayanan kateterisasi dan radiologi intervensi (Cath Lab) bayi dan anak Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional (PKIAN) RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga: Studi: Kopi Sebabkan Kematian Dini pada Pasien Hipertensi

1. Layanan Cathlab saat ini disiapkan di 514 Kabupaten/kota

Menteri Kesehatan meresmikan Kateterisasi dan Radiologi Intervensi, di Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita, Kamis (29/12/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Budi menambahkan layanan Cathlab saat ini disiapkan di 514 Kabupaten/kota dan diprioritaskan untuk pemasangan ring jantung, karena penyakit jantung menjadi penyebab kematian paling tinggi di Indonesia dengan beban pembiayaan paling tinggi.

"Lebih dari 200 ribu orang meninggal tiap tahun dengan biaya lebih dari Rp9 triliun," ujarnya

2. Cathlab bisa memangkas waktu perawatan bayi

Menteri Kesehatan meresmikan Kateterisasi dan Radiologi Intervensi, di Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita, Kamis (29/12/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Direktur PKIAN RSAB Ockti Palupi Rahayuningtyas, mengatakan dengan operasionalnya layanan Cathlab, maka perawatan bayi baru lahir dengan PBJ di NICU dapat dipangkas dari yang sebelumnya membutuhkan waktu perawatan selama dua bulan, menjadi hanya 10 hari.

“Dengan adanya cath lab, bayi lahir bisa langsung dilakukan kateterisasi pada usia bayi 7 hari, sehingga outcome lebih baik dan cepat. Waktu Perawatan di nicu juga lebih singkat” ujar Ockti. 

Baca Juga: Mengapa Diare dapat Menyebabkan Kematian pada Bayi?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya