TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menkes Budi Dorong Dunia Percepat Vaksin TBC

Vaksin TBC yang tepat baru tersedia 3 tahun mendatang

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberoka paparan TBC di Brazil/dok Kemenkes

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan urgensi untuk mempercepat penyediaan vaksin Tuberkulosis (TBC) baru. Budi yakin vaksin TBC dapat menjadi solusi perlindungan yang ekonomis dan bermanfaat bagi masyarakat, termasuk mengurangi dampak ekonomi akibat biaya perawatan kesehatan dan kehilangan produktivitas.

“Apabila eliminasi TBC ingin dicapai pada 2030, kita hanya memiliki tiga tahun untuk mengembangkan vaksin TBC agar dapat mulai digunakan di 2028. Pengembangan vaksin harus dilakukan secara fokus,” kata Menkes Budi dalam Stop TB Partnership (STP) Board Meeting ke 37 di Kota Brasilia, Brasil dilansir laman resmi Kemenkes, Minggu (11/2/2024).

1. Vaksin TBC yang tepat baru tersedia 3 tahun mendatang

Ilustrasi TBC (Wikimedia.org/CDC)

Menkes Budi, sebagai board member dari negara yang terdampak TBC, menyampaikan gagasannya untuk meyakinkan seluruh anggota negara G20 agar melakukan investasi memadai, sehingga vaksin TBC baru dapat tersedia dalam tiga tahun mendatang.

"Saat ini, vaksin TBC yang tersedia adalah vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Vaksin BCG memberikan perlindungan parsial untuk mencegah TBC yang berat pada bayi dan anak usia dini, tetapi tidak cukup untuk melindungi anak dan orang dewasa dari TBC," katanya.

Baca Juga: Surati Bill Gates, Indonesia Ikut Uji Klinis Vaksin TBC

2. Pengembangan vaksin TBC untuk semua usia

ilustrasi pengobatan TBC (pexels.com/Pietro Jeng)

Menurutnya, pengembangan vaksin TBC yang efektif untuk semua usia, terutama untuk anak dan orang dewasa. Diperlukan untuk mencapai 90 persen penurunan insidens dan 95 persen penurunan kematian akibat TBC. 

"Vaksin TBC juga berpotensi untuk menahan penyebaran TBC resisten obat, yakni jenis tuberkulosis yang tidak merespons pengobatan standar yang umumnya efektif untuk mengobati infeksi tuberkulosis," paparnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya