Rektor Sebut Mahasiswa Manusia Gurun, Manajemen LPDP Disorot
Pastikan pewawancaranya toleran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa Purwokartiko dicopot dari jabatannya sebagai pewawancara calon penerima beasiswa LPDP setelah menyebut mahasiswanya yang berjilbab dengan istilah manusia gurun.
Aktivis pembela hak-hak politik perempuan Netty Prasetiyani Aher meminta Kemendikbud Ristek dan LPDP memperbaiki sistem manajemen secara serius.
"Harus ada evaluasi dan perbaikan sistem manajemen secara serius, jangan hanya berhenti pada pemecatan yang bersangkutan. Jika tidak berbenah diri, hal serupa dapat terjadi lagi di kemudian hari," ujar Netty dalam keterangannya, Jum'at (06/05/22)
Baca Juga: Dosen Asal Amerika Serikat Dihukum Mati di China
1. Pastikan pewawancaranya toleran
Menurut Wakil Ketua FPKS DPR RI ini sebagai lembaga yang menjadi tumpuan banyak generasi muda untuk mendapatkan dukungan biaya pendidikan di perguruan tinggi berkualitas, seharusnya LPDP memastikan para pewawancaranya merupakan orang-orang berjiwa Pancasilais yang toleran, menghargai keyakinan agama seseorang dan objektif dalam menilai para calon penerima beasiswa.
"Ukuran open mind, kecerdasan dan integritas seseorang tidak dilekatkan pada pakaian yang dikenakan seseorang, tapi melalui proses penggalian pemikiran dan diskusi. Itulah tugas pewawancara untuk melihat ke dalam, bukan judge the book by the cover," katanya.
Baca Juga: Polri Siap Tindak Kasus Cuitan Bernada SARA pada Tsamara Amany