TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ternyata Ini Penyebab Penerima Bansos di Jakarta Tak Tepat Sasaran

Mensos Juliari minta kepala daerah buat data terbaru

Kemensos salurkan paket sembako (Dok. Kemensos)

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Juliari P Batubara telah meminta seluruh kepala daerah untuk memberikan data terbaru penerima bansos. Hal ini dilakukan karena di lapangan masih terjadi tumpang bantuan karena data yang diberikan tidak akurat, termasuk di DKI Jakarta.

Juliari mengatakan, saat rapat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui data penerima bansos Presiden sama dengan bansos dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Padahal kesepakatan awal, data penerima bansos sembako dan bansos dari Pemprov DKI itu penerimanya beda," ungkapnya dalam siaran tertulis, Rabu (6/5).

Baca Juga: Mensos: Bansos Tahap 1 dan 2 Gunakan Data Lama, Berikutnya Diperbarui

1. Penyaluran bansos berikutnya pakai data baru

Ilustrasi bansos DKI Jakarta (Instagram/@Aniesbaswedan)

Untuk itu, Mensos meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan daerah lain untuk memperbaiki data penerima bansos warga terdampak COVID-19.

"Saya minta ke gubernur untuk tahap penyaluran berikutnya menggunakan data yang terbaru," ucapnya.

2. Bansos tersedia dalam jumlah terbatas

Ilustrasi pembagian bantuan sosial untuk warga. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Mensos Juliari mengatakan, di level grassroot ada semangat gotong royong dan berbagi karena yang terdampak pandemik COVID-19 adalah jutaan warga, sementara bansos yang tersedia jumlahnya terbatas.

"Saya sudah keliling sebelum di titik yang ke-14 ini, dan bertanya kepada warga yang menerima bantuan agar mau berbagi dan gotong royong dan mereka bersedia serta berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Jadi, kepada lurah dan camat agar saling berbagi tanpa harus gontok-gontokan soal data," kata dia.

3. Warga bisa berbagi kepada warga yang membutuhkan tapi belum terdata

Menteri Sosial memberikan bantuan sosial (bansos) sembako dari Presiden sebanyak 395 untuk warga Cipete Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (5/5) (Dok. Kemensos)

Menurut Juliari, penerima bansos memahami situasi saat ini sama-sama kesulitan dengan segala terbatas, sehingga dipastikan ada yang dapat dan juga tidak mendapatkan bansos sembako.

"Untuk menyiasati jumlah terbatas dan bisa dinikmati lebih menjadikan yang terdata namanya menjadi prioritas, bisa berbagai dengan warga yang di luar hasil pendataan karena ada warga-warga yang membutuhkan bansos," kata Mensos.

Baca Juga: Tumpang Tundih, Kemensos Diminta Benahi Data Penerima Bansos Presiden

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya