TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tuai Protes, Indosiar Ganti Pemeran Zahra di Sinetron Suara Hati   

Jangan sampai ada hak anak yang terlanggar

Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah menerima klarifikasi dari stasiun televisi Indosiar tentang program siaran sinetron "Suara Hati Istri: Zahra", yang mendapat banyak protes dari masyarakat lantaran menampilkan artis berusia 15 tahun berperan sebagai istri ketiga.

Komisioner KPI Pusat Bidang Kelembagaan Nuning  Rodiyah menjelaskan, pihak Indosiar telah menerima semua masukan publik atas sinetron tersebut.

"Tindak lanjut dari Indosiar ke depan adalah mengganti pemeran dalam tiga episode mendatang," ujarnya dalam siaran tertulis, Kamis (3/6/2021).

Baca Juga: Kemen PPPA Akan Panggil Pembuat Sinetron Suara Hati Istri: Zahra

1. Indosiar berjanji akan perhatikan muatan cerita dalam setiap sinetron dan program siaran

Ilustrasi Sensor Konten (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain itu, tambah Nuning, dalam klarifikasi yang disampaikan Direktur Program Indosiar Harsiwi Ahmad, Indosiar akan selalu mengingatkan rumah produksi untuk menggunakan artis dengan usia di atas 18 tahun untuk membawakan peran tokoh yang sudah menikah.

"Indosiar juga berjanji akan memperhatikan muatan cerita dalam setiap produksi program siaran," katanya.

2. Evaluasi sinetron Suara Hati Istri: Zahra, harus menyeluruh

Belajar bersama anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Nuning menegaskan, evaluasi terhadap sinetron "Suara Hati Istri: Zahra" ini harus dilakukan secara menyeluruh, baik dari sisi pemeran ataupun tema cerita.

Pada prinsipnya, KPI berkepentingan untuk memastikan layar kaca mengedepankan prinsip perlindungan untuk anak.

“Jangan sampai ada hak anak yang terlanggar karena televisi abai dengan prinsip tersebut,” ujar Nuning. 

Baca Juga: Suara Hati Netizen soal Artis 15 Tahun Jadi Istri Ketiga di Sinetron

3. KPI akan panggil rumah produksi sinetron Suara Hati Istri: Zahra

Ketua KPI Pusat, Agung Suprio (Instagram.com/kpipusat)

Nuning juga mengingatkan, sinetron "Suara Hati Istri: Zahra" hingga saat ini masih menjadi program siaran dengan magnet paling besar untuk mendapatkan perhatian publik.

“Kita tentu berharap, sinetron tidak menyebarluaskan praktek hidup yang dapat merugikan kepentingan anak Indonesia,” tegasnya.

Lebih jauh, KPI akan segera memanggil pihak rumah produksi dan juga Indosiar, untuk memastikan perbaikan yang dilakukan telah berjalan baik.

Nuning berharap, kasus ini juga dapat menjadi koreksi pada semua lembaga penyiaran untuk lebih ketat lagi dalam melakukan kontrol atas kualitas program yang dihadirkan ke tengah masyarakat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya