TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[UPDATE] 71 Orang Meninggal akibat COVID-19, Total 3.606 Kasus

Jumlah kasus positif bertambah 1.681 orang

IDN Times/Candra Irawan

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan per Minggu (12/7/2020), 71 pasien meninggal. Dengan demikian total kasus meninggal berjumlah 3.606.

Sedangkan jumlah positif bertambah 1.681 orang sehingga total kasus menjadi 75.699 Dan kasus sembuh bertambah 919 kasus dengan demikian sudah ada 35.638 pasien sembuh.

"Hari ini pemeriksaan spesimen sebanyak 22.379 spesimen sehingga total spesimen yang telah kita periksa adalah 1.061.367 dari jumlah ini kita mendapatkan penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.681 orang dalam menjadi 75.699," ujarnya melalui channel YouTube BNPB, Minggu (12/7/2020).

Baca Juga: Rekor Terbanyak! Kasus COVID-19 di Jakarta Bertambah 404 Orang

1. Jatim penyumbang kasus positif tertinggi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat peresmian perluasan jangkauan Lumbung Pangan Jatim. Dok Humas Pemprov Jatim

Yuri menerangkan dari total kasus konfirmasi positif tersebut, Jawa Timur melaporkan 518 kasus baru dan 207 sembuh, kemudian DKI Jakarta melaporkan 404 kasus baru dan 160 sembuh, lalu Sulawesi Selatan 173 kasus baru dan 107 kasus sembuh, lalu ada 77 kasus baru di Kalimantan Selatan, dan di Jawa Tengah 70 kasus baru dengan 30 sembuh.

"Lalu Papua 63 kasus baru dan 7 sembuh, dan Jawa Barat 50 kasus baru dan 10 sembuh," imbuhnya.

2. Lima provinsi nihil kasus COVID-19

ilustrasi. Pasien sembuh dari COVID-19 ( ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Yuri menambahkan secara keseluruhan ada 17 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasus di bawah 10. Sementara itu provinsi yang tidak ada kasus baru sama sekali di antaranya adalah Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.

"Kasus sembuh pada hari ini yang kita terima adalah 919 orang akumulasi total sembuh adalah menjadi 35 638 orang kasus," ujarnya.

3. Virus corona menyebar melalui udara

Ilustrasi pengambilan sample swab (IDN Times/Indah Permata Sari)

Yuri memperingatkan agar masyarakat berhati-hati di ruangan tertutup, terlebih dengan tidak adanya sirkulasi udara segar dari luar. Hal ini bisa berdampak pada penyebaran virus corona.

"Terutama pada wilayah tertutup dengan ventilasi yang tidak terlalu baik. Maka mikro droplet ini melayang-layang dalam waktu yang relatif lama," katanya.

Ia berpesan agar masyarakat selalu menggunakan masker dan menjaga jarak. Ia juga meminta setiap kantor dan rumah memastikan ada sirkulasi udara segar dari luar yang masuk ke dalam.

"Pastikan sirkulasi dan ventilasi terganti udaranya. Sebisa mungkin kalau akses udara segar dari luar," ujarnya.

 

Baca Juga: Update WHO: 4 Cara Penularan Baru COVID-19, Salah Satunya Airborne

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya