TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[UPDATE] Tambah 585, Jumlah Kasus COVID-19 Menjadi 28.818 Orang

#NormalBaru dan #HidupBersamaCorona

Pelaksanaan rapid test acak di Pasar Beringharjo, Kamis (4/6). IDN Times/Tunggul Damarjati

Jakarta, IDN Times - Sejak diumumkan dua kasus positif virus corona atau COVID-19 oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada 2 Maret, kini jumlah kasus positif selama tiga bulan mencapai 28.818 kasus.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 585, sehingga total menjadi 28.818 kasus.

Data ini terhitung sejak 3 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga 4 Juni 2020 pukul 12.00 WIB. 

"Ini menunjukkan proses penularan masih terjadi harus betul-betul lebih berdispllin untuk mematuhi seluruh anjuran pemerintah, mengaktifkan kembali cara-cara hidup dengan kenormalan yang baru," ujar Yurianto dalam siaran langsung TVRI, Kamis (4/6).

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Penting! 25 Hal tentang Virus Corona di Indonesia

1. Patuhi protokol kesehatan jika mau selamat

Tempat cuci tangan di gang-gang perkampungan di Purbalingga, Jawa Tengah. (IDN Times/Rochmanudin)

Yurianto mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Kesadaran berbasis keluarga harus tetap ditanam seperti kebiasaan mencuci tangan dan memakai masker, jadikan kesadaran tanpa diawasi pemerintah.

"Jika ingin selamat dari COVID-19, patuhi protokol kesehatan," kata dia.

Yurianto mengungkapkan virus corona berada di tengah masyarakat, sehingga masyarakat diimbau berhati-hati agar tidak tertular dengan melakukan protokol kesehatan seperti menjaga jarak secara fisik, menggunakan masker, dan mencuci tangan menggunakan sabun.

2. Jokowi memerintahkan agar klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," kata Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Sebanyak 6,5 juta orang di dunia positif COVID-19

Relaksasi pembatasan akibat virus corona membuat warga ke luar rumah saat libur panjang Memorial Day di Ocean City, Maryland, Amerika Serikat, pada 23 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Sebanyak 6,5 juta orang di seluruh dunia dinyatakan positif terjangkit virus corona atau COVID-19, seperti laporan di laman World O Meter pada Kamis (4/6) pagi. 

Angka kasus COVID-19 secara global hingga pukul 08.00 WIB mencapai 6.567.058 kasus. Kasus tertinggi tercatat berada di Amerika Serikat, dengan total kasus 1.901.783 kasus.

Berdasarkan laporan yang sama, total kasus kematian akibat COVID-19 mencapai angka 387.900 kasus. Sedangkan, kasus sembuh tercatat mencapai 3.164.253 orang.

Dari laman yang sama, tercatat kasus yang terinfeksi saat ini berdasarkan catatan kasus aktif mencapai 3.014.905 kasus. Dua persen di antaranya berada di fase serius atau kritis, yaitu 54.201 kasus.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya