TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Varian Siluman Dominasi di Indonesia, Menkes: Semoga Kasus Tidak Naik

Subvarian Omicron BA.2 picu lonjakan kasus dan kematian

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan kasus subvarian Omicron BA.2 atau varian siluman sudah mendominasi di Indonesia.

"Hasil genome terakhir dalam dua bulan lebih kita sudah melakukan 8.032 genome di akhir BA.2 sudah dominan di Indonesia. Alhamdulillah, kita tidak melihat dan mudah-mudahan tidak akan melihat kenaikan kembali dari jumlah kasus," ujar Budi jumpa pers secara virtual, Senin (14/3/2022).

Baca Juga: Kemenkes Deteksi 252 Kasus COVID-19 Varian Omicron Siluman atau BA.2

1. Varian BA.2 pemicu kenaikan kasus COVID-19 di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris

ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Budi menyebutkan varian BA.2 menjadi pemicu kenaikan kasus COVID-19 di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris.

"Kami sudah mengamati memang ketiga negara ini peningkatan kasusnya terjadi karena ada subvarian baru atau anak dari Omicron, yang namanya subvarian Omicron BA.2," kata Menkes.

Baca Juga: 252 Varian Omicron Siluman Serang RI, Epidemiolog Ungkap Gejalanya 

2. Varian Siluman sebabkan kasus kematian lansia naik

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, Budi mengatakan, varian siluman juga menyebabkan kenaikan angka kematian. Namun, ia menyebut, tingginya kasus kematian disebabkan rendahnya cakupan vaksinasi lansia dua dosis atau lengkap khususnya golongan lansia.

"Di Hong Kong tingkat kematian paling tinggi sebab cakupan vaksinasi lansia masih rendah, hampir seluruh kematian dan yang memenuhi rumah sakit di Hong Kong itu terjadi di lansia," ujar dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya