TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Bogor Takut Suntik Vaksin Corona, Begini Siasat Bupati Ade Yasin

Kabupaten Bogor dapat jatah 1,2 juta vaksin COVID-19

Dok.Humas Jabar

Jakarta, IDN Times - Bupati Bogor Ade Yasin mengaku banyak warganya yang takut disuntik vaksin karena masih banyak yang meragukan keamanan vaksin COVID-19. Untuk itu, Ade Yasin mengaku butuh waktu untuk mensosialisasikan manfaat vaksin COVID-19.

"Masyarakat takut, belum ada juga contoh penerima vaksin, masyarakat juga meragukan vaksin yang akan diujikan. Mungkin perlu ada sosialisasi yang lebih masif. Karena saat kami tanya untuk vaksin, masyarakat ragu dan tidak semangat untuk divaksin, padahal ini gratis," ujarnya dilansir dari kantor berita ANTARA, Rabu (4/11/2020).

Baca Juga: Moderna Siap Distribusikan Vaksin COVID-19 Akhir 2020

1. Tujuh wilayah di Kabupaten Bogor prioritas penerima vaksin COVID-19

Dok.Humas Jabar

Padahal, ada tujuh wilayah di Kabupaten Bogor yang menjadi prioritas penerima vaksin COVID-19 dengan kuota 1.112.189 orang. Tujuh wilayah tersebut merupakan kecamatan zona merah penularan COVID-19.

Ade Yasin mengaku akan menyiasatinya dengan gencar melakukan sosialisasi dan membuka pendaftaran relawan vaksin untuk mengurangi keraguan masyarakat terhadap vaksin COVID-19 yang dijanjikan pemerintah pusat tersedia pada November 2020 ini.

"Saya juga sudah minta kepada Satgas COVID-19 untuk membuka pendaftaran ini secara online, siapa yang berminat divaksin, baik dari segi profesi dan usia produktif," kata Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

2. Pembagian kuota vaksin COVID-19 di Kabupaten Bogor

Ilustrasi pemberian vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski belum mendapat kabar kelanjutan pemberian vaksin, Ade tetap melanjutkan pendataan penerima sesuai kuota yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni 1,2 juta vaksin untuk Kabupaten Bogor.

Dia membagi kuota tersebut menjadi 11 kategori penerima vaksin, yaitu tenaga kesehatan 16.452 orang, Kodim 0621 sebanyak 641 orang, Polres Bogor 1.800 orang, pesantren 14.070 orang, guru 1.200 orang, guru diniyah 9.100 orang, pegawai Kabupaten Bogor 20.046 orang, perangkat desa 4.160 orang, rukun tetangga 16.256 orang, rukun warga 4.086 orang, serta masyarakat usia produktif di tujuh kecamatan zona merah 1.112.189 orang.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya