TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada, Varian Baru COVID-19 3 Mutasi India Bisa Muncul di Indonesia

Tetap jaga protokol kesehatan

Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa kayu untuk menyiapkan tiang pemakaman untuk korban penyakit virus corona (COVID-19) selama kremasi massal di krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Jakarta, IDN Times - Belum lama ini, India mengidentifikasi adanya varian virus corona baru dengan tiga mutasi atau triple mutations. Varian yang dikenal dengan B.1.618 ini merupakan hasil evolusi dari mutasi ganda yang sebelumnya dikenal dengan varian B.1.617.

Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Gunadi, menyebutkan mutasi COVID-19 akan terus berlangsung.

Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes). Meski sudah menerima vaksin, masyarakat diminta untuk disiplin terhadap prokes sebab risiko infeksi masih dapat terjadi.

"Mutasi virus tidak akan pernah selesai. Sifat mutasi ini perlu diwaspadai, tetapi tidak perlu khawatir berlebihan dengan tetap menerapkan prokes," imbaunya dilansir laman UGM.ac.id, Jumat (30/4/2021).

Baca Juga: [UPDATE] Tambah 877.176, Sudah Ada 151 Juta Kasus COVID-19 di Dunia 

1. Belum terdeteksi di Indonesia

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dosen FK-KMK UGM ini menjelaskan varian COVID-19 baru dengan dua atau tiga mutasi dari India sampai saat ini belum terdeteksi di Indonesia.

Menurut data GISAID, bisa saja ke depannya akan muncul karena sebelumnya varian Inggris B.1.1.7 juga sudah terdeteksi di Indonesia. Faktor mobilitas yang tinggi dan rendahnya penerapan prokes di masyarakat memperbesar peluang transmisi virus corona varian baru ini.

"Supaya di Tanah Air tidak seperti India, maka perlu disiplin terhadap prokes. Meski sudah divaksin jangan lantas longgarkan prokes karena masih bisa terinfeksi," terangnya.

2. Belum ada bukti penelitian varian B.1.617 dan B.1.618 pengaruhi penularan

Ilustrasi tenaga medis. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Dia mengatakan saat ini belum ada studi atau penelitian terhadap tripel mutasi. Namun, yang perlu diwaspadai dari varian B.1.618 ini adalah mengandung tiga mutasi pada receptor binding domain (RBD) protein S yang berikatan langsung dengan sel inang manusia yaitu E484Q, L452R, dan V382L.

Mutasi E484Q terletak pada lokasi yang sama dengan mutasi E484K yang dideteksi pada varian Afrika Selatan dan Brazil sehingga mutasi E484Q diduga mempunyai sifat yang sama dengan E484K yaitu bisa menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.

"Saat ini, belum ada bukti penelitian yang menunjukkan varian B.1.617 maupun B.1.618 memengaruhi kecepatan transmisi atau penularan, keparahan penyakit COVID-19, serta efektivitas vaksin," paparnya.

Baca Juga: Kasus Harian COVID-19 Cetak Rekor, India Justru Gelar Pemilu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya