Setelah Setuju Berhenti Berkampanye, Aktivis Pro Xinjiang Dibebaskan
Dia dipaksa mengaku bersalah atau dipenjara 7 tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kazakhstan, IDN Times - Seorang aktivis hak asasi manusia di Kazakhstan yang menghadapi ancaman tujuh tahun penjara atas penentangannya terhadap tetangganya, Tiongkok, secara tak terduga dibebaskan pada Jumat, (16/8).
Pembebasan ini bersamaan dengan meningkatnya tekanan publik dan internasional atas kasusnya. The Guardian melaporkan bahwa Serikzhan Bilash, yang aktif membela minoritas Muslim dan Turki di wilayah Xinjiang, mengatakan kepada AFP bahwa dia menerima tawaran pengadilan yang mengizinkannya bebas jika mengakhiri kegiatannya.
Baca Juga: 5 Fakta Uighur Xinjiang dan Etnis Muslim di Tiongkok
1. Serikzhan setuju mengaku bersalah buat kebebasannya
“Saya harus mengakhiri aktivitas saya melawan Tiongkok atau 7 tahun di penjara. Saya tidak punya pilihan,” kata Serikzhan di restoran tempat mengadakan pesta perayaan tengah malam bersama keluarganya dan sekitar 40 pendukung.
Serikzhan setuju untuk menerima kesalahan atas tuduhan penghasutan antar etnis yang dipicu oleh seruannya untuk "jihad informasi" terhadap otoritas Tiongkok atas kebijakan mereka di Xinjiang awal tahun ini.
Dia juga dilarang meninggalkan kota terbesar di Kazakhstan, Almaty, untuk tiga bulan ke depan berdasarkan ketentuan perjanjiannya. Dia berharap pendukungnya akan terus membawa pekerjaan kelompok aktivis informalnya, Atajurt, ke depan.
“Saya harus melakukan ini untuk keluarga dan anak-anak saya,” katanya kepada pendukungnya. Pembebasannya mengakhiri malam yang dramatis di Almaty, di mana sekitar 200 ratus pendukung mengepung pengadilan tempat Serikzhan muncul dan menuntut kebebasannya.
Baca Juga: Tiongkok Klaim Mayoritas Warga Uighur di Kamp Kembali ke Masyarakat