Beda Penanganan Pasien Anak dan Dewasa yang Positif Virus Corona
Pasien balita atau anak butuh pendekatan psikologis lebih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengonfirmasi satu warganya positif terinfeksi virus corona atau COVID-19. Pasien positif tersebut masih balita, usianya baru tiga tahun.
Pasien balita tersebut sejak kemarin Senin (9/3) ditangani oleh RSUP Dr Sardjito. Dia diisolasi bersama kedua orangtuanya setelah mengalami demam, pilek, dan sesak napas.
Lantas bagaimana penanganan pasien anak-anak yang positif terinfeksi virus corona? Apakah ada perbedaan dengan pasien dewasa?
Berikut penjelasan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto.
Baca Juga: Kondisi Pasien Balita Positif Corona di Yogyakarta Membaik
1. Penanganan pasien anak positif COVID-19 secara teknis tak ada perbedaan dengan pasien dewasa
Yurianto mengatakan, pada dasarnya secara teknis penanganan pasien anak positif COVID-19 tidak ada perbedaan dengan pasien dewasa.
"Namun, perlu pendekatan psikologis lebih dibanding pasien dewasa," kata Yuri saat dihubungi tvOne dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam pada Minggu (15/3) malam.
Baca Juga: Sultan HB X: Seorang Balita di Yogyakarta Positif Virus Corona