TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mendagri Gaet Influencer Promosikan Pilkada 2020 di Media Sosial

Agar tingkat partisipasi Pilkada 2020 tembus 53 juta orang

Mendagri Tito Karnavian (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak para influencer untuk turut membantu pemerintah meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 melalui media sosial.

"Kaum millennial semua bergerak, para influencer media sosial bergerak semua. Mainkan saja isu kemampuan daerah dalam menangani daerah masing-masing dan dampak sosial-ekonominya, itu menjadi isu sentral," ujar Tito dalam seminar daring bertemakan ‘Apa yang Baru dari Pemilihan Umum di Masa Normal Baru’, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (4/7/2020) malam.

Baca Juga: Mendagri: Pandemik COVID-19 akan Meredam Isu Sara di Pilkada 2020   

1. Tito gaet influencer untuk ajak calon kepala daerah berkontribusi dalam penanganan COVID-19

(Dok. Humas Kemendagri)

Tito mengatakan, tujuannya mengajak kaum millennial berpengaruh atau influencer adalah memanas-manasi calon kepala daerah soal isu penanganan COVID-19 di daerah selama tahapan Pilkada serentak 2020 berlangsung.

Dia berharap dengan perilaku influencer tersebut, maka tingkat keaktifan calon kepala daerah dalam upaya menurunkan angka penularan COVID-19 di daerah semakin meningkat.

"Kita bawa Pilkada kita menjadi isu sentral, dan dorong juga untuk stimulasi ekonomi supaya ada gerakan masif oleh para kontestan, bagi-bagi masker, hand sanitizer, itu pasti akan berpengaruh kepada penurunan kurva yang positif di daerah masing-masing," ujar mantan Kapolri ini.

2. Tito berharap isu SARA tertutup isu penanganan COVID-10 di Pilkada 2020

Mendagri Tito Karnavian Rapat Koordinasi Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Medan, Jumat (4/7). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Tito optimistis perhelatan Pilkada serentak 2020 akan menurunkan kurva penularan COVID-19 di setiap daerah karena semua kontestan Pilkada berupaya berbuat sesuatu untuk daerah pemilihannya.

Dengan permainan isu penanganan COVID-19 di daerah dan dampak sosial-ekonomi oleh para influencer di media sosial, maka isu-isu primordial yang memicu konflik menjadi tertekan.

"Isu masalah kesukuan, kekerabatan. Isu masalah kekerasan, keturunan, dan isu paling sensitif, masalah keagamaan. Ini menjadi tertekan. Karena lebih penting masalah COVID-19 yang menyentuh hajat hidup semua orang," ujar Tito.

Baca Juga: Bawaslu: ODP, PDP, Hingga Pasien COVID-19 Boleh Nyoblos Pilkada 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya