TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tanah Abang Ramai Jelang Ramadan, Pedagang Takut Kasus COVID Naik Lagi

Jika kasus naik, pedagang takut ada pembatasan PPKM lagi

Sejumlah warga memadati Blok B Pusat Grosir Pasar Tanah Abang untuk berbelanja pakaian di Jakarta Pusat, Minggu (2/5/2021) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Jakarta, IDN Times - Pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengaku khawatir kasus COVID-19 kembali meningkat karena ramainya konsumen yang berdatangan menjelang Ramadan.

Salah satu pedagang, Firdaus, justru merasa khawatir keramaian di Pasar Tanah Abang dapat mengundang masalah baru.

"Saya bukan takut COVID-19-nya, tapi saya takut angka kasus jadi tinggi karena sekarang sudah PPKM level dua terus pasar Tanah Abang ramai," kata Firdaus selaku penjual gamis saat ditemui di Pasar Tanah Abang, dikutip dari ANTARA, Kamis (31/3/2022).

Dia melanjutkan, jika kasus naik kemungkinan pemerintah juga akan menaikkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang saat ini sudah berada di level 2, dan ada kemungkinan pula Pasar Tanah Abang ditutup sementara.

"Yang kita takutkan itu. Kalau ditutup seperti tahun lalu ya kita bagaimana lagi," ujar dia.

Maka dari itu, dia berharap para pengunjung yang hadir di Tanah Abang disiplin menggunakan masker agar kasus tidak kembali meningkat.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Satpol PP Jaga Ketat Kawasan Tanah Abang 

1. Pedagang juga takut terpapar COVID-19 dan tak bisa berdagang

Pasar Tanah Abang. (IDN Times/M. Firza Bewanti)

Senada dengan Firdaus, salah satu pedagang minuman dingin, Rum juga mengaku khawatir dengan situasi Pasar Tanah Abang yang perlahan mulai ramai.

Terlebih, dia khawatir terpapar lagi lantaran sempat terkena virus COVID-19 sekitar dua bulan lalu.

"Kalau saya kena lagi, gimana saya mau jualan mas," kata dia.

2. Pedagang lebih takut gak makan dibanding COVID-19, karena dianggap tak separah 2 tahun lalu

Sejumlah warga berbelanja di Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/5/2021) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

berbeda dengan Ahmad, penjual celana jeans ini mengaku tidak khawatir dengan pandemik COVID-19.

"Sekarang sudah tidak khawatir lagi. Kalau dua tahun lalu masih khawatir," ungkap Ahmad.

Rasa khawatir Ahmad tertutup dengan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu, dia tetap berdagang walaupun akhirnya kasus COVID-19 akan naik.

"Saya lebih takut enggak makan karena enggak dagang daripada pandemik," kata dia sambil sedikit tertawa.

Baca Juga: Wagub DKI: Bukber Boleh, Asal Tidak Banyak Bicara

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya