Bentuk Milenial Pertanian Tangguh, Konstratani dan Pendidikan Vokasi Sinergi
Pertanian mampu memberi peluang bagi milenial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Keberhasilan pembangunan suatu negara tentunya tak terlepas dari dukungan sumber daya baik alam maupun manusia. Tanpa ada sumber daya manusia (SDM) yang kuat dan mampu berdaya saing, seluruh sarana dan prasarana yang ada akan sia-sia. Indonesia sendiri sebagai negara agraris memiliki potensi yang cukup tinggi dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia bahkan untuk ekspor.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam suatu kesempatan mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki tanggung jawab penuh dalam menjaga ketersediaan produksi pertanian guna memperkuat ketahanan pangan nasional. Untuk itu, Kementan fokus pada proses peningkatkan kualitas produksi dan penambahan lapangan kerja di sektor pertanian.
"Sektor pertanian mampu untuk memberikan peluang pekerjaan, tak terkecuali generasi millenial. Selama manusia hidup dan membutuhkan pangan, selama itu pula sektor pertanian tetap harus berjalan," kata Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa saatnya pembangunan pertanian diisi generasi milenial.
"Milenial harus menguasai teknologi 4.0, menguasai teknologi budi daya, menguasai teknologi pascapanen, hingga pemasaran. Bila ini semua dikuasai, maka dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan," kata Prof. Dedi.
1. Kementan mewujudkan SDM pertanian bertanggung jawab melalui pendidikan vokasi
BPPSDMP selaku unit kerja Kementan memiliki tanggung jawab penuh untuk mewujudkan sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha. Berbagai program pun dilaksanakan Kementan untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut. Salah satunya melalui pendidikan vokasi lingkup Kementan dan program Kostratani.
Semangat dan jiwa Kostratani pun dirasakan tiga alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor tahun 2019. Mereka adalah Ikin Markin, Eni Sueni, dan Gina Luciyana, owner yang berhasil membentuk usaha bertajuk AgriTani. Berlokasi di Desa Cimaranten, Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, Agritani bergerak di bidang supplier benih unggul dan berkualitas.
Bermula saat Ikin dan kedua rekannya melihat banyak petani di daerah sekitar tempat tinggalnya yang membutuhkan benih berkualitas untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hasil usahanya, mereka pun tergerak untuk membantu petani sekaligus menjadikan peluang bisnis.
"Alhamdulillah saat ini kami sudah bekerja sama dengan pemasok benih dari Bogor dan perusahaan produksi kemasan dari Surabaya. Benih dan kemasan kami dapat dengan harga yang lebih murah sehingga kami dapat menyuplai benih di sekitar Cirebon dengan harga yang juga lebih murah," tutur Ikin.