TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tablig Akbar Aa Gym Dianggap Bermuatan Politik, Benarkah?

Warga Pulau Seribu minta acara batal

Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO

Siapa sih yang gak kenal dengan Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym? Ya, Aa Gym rencananya hari ini, Senin (9/1) akan hadir dalam Tablig Akbar di Pulau Pramuka, Kecamatan Pulau Seribu. Tablig satu ini direncanakan akan diisi oleh Aa Gym, Hj Irena Handoyo dan Ustadz Misbahul Anam. Tablig ini, dikutip dari Republika.co.id, bertujuan sebagai momentum untuk mengingat karunia yang diberikan Allah.

Sekretaris Panitia, Saleh menyebut kalau setiap umat muslim harus meningkatkan rasa syukur terhadap apa yang telah diberikan Allah. Pulau Pramuka sendiri merupakan tempat terdakwa penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berpidato dan menyinggung surat Al Maidah ayat 51. Akibat pidatonya tersebut, Ahok saat ini menjadi pesakitan karena dianggap menodai Islam.

Baca Juga: Pernyataan Aa Gym di ILC yang Bikin Hatimu Bergetar

Ketakutan Abdullah tentang adanya perpecahan cukup wajar. Sebab, 60 persen warga Pulau Pramuka masih memiliki ikatan saudara. Abdullah tidak ingin ada perpecahan dalam Pulau Pramuka akibat tablig tersebut. Dirinya tidak ingin adanya unsur politik yang mencoba jatuhkan salah satu pasangan calon.

Warga khawatir ceramah Aa Gym akan berbau politis.

Prima Mulia/tempo.co

Sayangnya, acara yang akan diselenggarakan di Masjid Al Makmuriah ini mendapat penolakan dari sebagian warga Pulau Pramuka. Abdullah bin Saidah, perwakilan warga Pulau Pramuka, kepada Liputan6.com, menyebut kalau warga menghormati dan menghargai rencana kedatangan Aa Gym dan rombongan GNPF MUI. Namun, menurutnya, tablig akbar lebih baik ditunda jika memuat isu penistaan agama.

Seperti yang diketahui, Aa Gym juga salah satu pihak yang ikut dalam berbagai protes, atau aksi bela agama beberapa waktu silam. Protes tersebut dalam rangka dugaan penistaan agama oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Menurut Abdullah, isu penistaan agama ini dirasa terlalu sensitif. Dia juga khawatir bahwa tablig akbar ini merupakan bagian dari kegiatan salah satu kandidat Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Beberapa Pendukung Aksi 212 Marah Karena Sari Roti Bantah Bagi Roti Gratis, Apakah Ini Bentuk Intoleransi?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya