DPD RI Nilai Target 20 Juta Kunjungan Wisman pada 2019 Sulit Tercapai
Target tersebut masih jauh dari perolehan per bulan ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komite III DPD RI menilai target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga 20 juta wisman pada 2019 sulit tercapai. Sebab, hingga bulan ini kunjungan wisman ke Indonesia baru mencapai 10 juta.
“Walaupun mengalami kenaikan positif, tapi belum mencapai target yang diinginkan pemerintah. Untuk tahun ini pemerintah menargetkan 20 juta. Tapi sampai bulan ini jumlah wisatawan yang datang baru 10 juta kunjungan,” ucap Ketua Komite III DPD RI Bambang Sutrisno saat Rapat Dengar Pendapat Umum terkait Pengawasan Atas Pelaksanaan Undang-undang No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan di Gedung DPD RI, Jakarta, Senin (21/10).
1. Kunjungan wisatawan asing ke Indonesia meningkat pada tiga tahun terakhir
Menurut Bambang, kunjungan wisatawan asing ke Indonesia selama tiga tahun belakangan ini mengalami peningkatan. Pada 2016 lalu, wisatawan yang datang mencapai 11,5 juta, pada tahun 2017 mencapai 14 juta, dan pada 2018 lalu mencapai 15 juta wisatawan.
“Maka tahun ini akan sulit mencapai 20 juta wisatawan. Bila dibandingkan negara lain, seperti Thailand dan Singapura, kita masih kalah jumlah wisatawannya,” tutur Bambang.
Bambang membandingkan, untuk tahun lalu saja kunjungan wisatawan ke Thailand mencapai 30 juta dan Singapura mencapai 20 juta kunjungan. Padahal, Indonesia sangat luas wilayahnya dan sektor-sektor wisata juga banyak.
“Maka kita harus memberikan dorongan pada sektor pariwisata. Kita tahu pemangku kepentingan (stakeholder) di lapangan ada saja permasalahan, seperti ego sektoral antara masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu, kami ingin memperkayakan pengetahuan pariwisata Indonesia,” tutur senator asal Jawa Tengah itu
Bambang menambahkan, sebagai negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, seharusnya Indonesia mampu memancing negara-negara lain datang untuk berkunjung. “Jika tidak dikelola dengan baik, maka ini akan sia-sia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan,” tutur Bambang.