TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tingkatkan Produktivitas Tani, Ditjen PSP Kementan Terus Lakukan RJIT 

RJIT terbukti tingkatkan IP jadi 300

Ilustrasi wisata terasering. (Dok. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Tasikmalaya, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) terus melakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Terbaru, kegiatan itu dilakukan di Desa Sukamulih, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dukungan tersebut diharapkan meningkatan produktivitas. Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, kegiatan RJIT untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan air di lahan persawahan.

“Air adalah faktor yang sangat menentukan dalam pertanian. Dengan air yang terpenuhi, tanaman bisa maksimal. Melalui kegiatan RJIT, kita memastikan hal itu. Kita pastikan air di saluran irigasi bisa memenuhi kebutuhan di lahan persawahan,” kata Mentan SYL, Rabu (11/3).

Baca Juga: Asuransi Pertanian Siap Ganti Rugi Sawah yang Puso di Tuban 

1. RJIT juga bertujuan memaksimalkan fungsi saluran irigasi

Mentan Syahrul/Dok.Kementan

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan kegiatan RJIT adalah bagian dari water management.

“Kegiatan RJIT dilakukan bukan hanya untuk memperbaiki atau membenahi saluran irigasi. Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran irigasi agar luas areal tanam bertambah. Begitu juga indeks pertanaman dan produktivitas,” kata Sarwo Edhy.

Baca Juga: Kepala BPPSDMP: SDM Jadi Pengungkit Produktivitas Pertanian Terbesar

2. Begini kondisi irigasi di Tasikmalaya

Foto di udara irigasi pertanian di areal pesawahan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. (Dok. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Sarwo Edhy menjelaskan, kegiatan RJIT di daerah tersebut dilakukan karena kondisi saluran irigasi awalnya berupa saluran tanah. Kondisi ini membuat distribusi air ke lahan sawah kurang lancar dan sering kehilangan air akibat tanah yang porus.

“Kita perbaiki kondisi itu dengan RJIT. Dan agar fungsinya lebih maksimal, saluran irigasi ini kita buat permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan dua sisi saluran,” tuturnya.

Hasilnya, layanan irigasi yang sebelumnya seluas 61 Ha, setelah direhabilitasi menjadi seluas 65 Ha.

"Sedangkan produktivitas sebelumnya hanya 6 ton/ha, namun setelah saluran direhab mengalami kenaikan menjadi 6,5 ton/ha," kata Sarwo Edhy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya