Patrialis Akbar Pernah Meminta Koruptor Dihukum Mati
Dia kini menelan ludah sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hakim Konstitusi Patrialis Akbar ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Kamis, (26/1) karena diduga menerima suap. Patrialis diduga menerima suap sebesar US$ 20.000 dan 20 ribu dolar Singapura dari seorang pengusaha bernama Basuki Hariman. Basuki memberikan uang haram tersebut untuk memuluskan pembahasan uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Sebelum akhirnya menjadi tersangka, Patrialis justru dikenal sebagai sosok yang menentang keras praktik korupsi. Menurut dia, koruptor yang terbukti bersalah harus dimiskinkan. Bahkan, dia menyebut bahwa pencuri uang rakyat layak dihukum mati. Kini, Patrialis harus menelan ludah sendiri. Jika terbukti bersalah, sang hakim harus menghabiskan masa senjanya di balik jeruji besi.
Baca juga: KPK Tahan Patrialis Akbar: Bantahan dan Wanita yang Ditangkap Bersamanya
Jangan ada pihak yang menghalangi pemberantasan korupsi.
Saat masih menjadi anggota DPR, dia meminta agar jangan sampai ada pihak yang berusaha menghalangi kinerja KPK. Bahkan, saat itu dia meminta agar pemberantasan korupsi tidak pandang bulu.