TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berlangsung Damai, Demo Buruh Tuai Pujian

Kendati tuntutan soal isi 'perut', namun demo tak ricuh

(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Jakarta, IDN Times - Demo buruh yang menolak revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, yang berjalan damai di depan Gedung DPR Rabu (2/10) siang, menuai banyak pujian.

Baca Juga: Ini Catatan untuk Kepolisian terkait Pengamanan Demonstrasi UU KPK-RUU

1. Komunikasi antara buruh dan pemerintah berjalan baik

ANTARA FOTO/Aji Styawan

Demo yang diakhiri dengan joget bareng massa dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat, dinilai bisa menjadi pembanding dengan demo anarkis yang marak belakangan ini.

“Demonstrasi kalau sudah ada komunikasi yang baik antara demonstran dan pemangku kebijakan, pasti jauh dari anarkis. Karena kedua belah pihak sama-sama ingin titik temu dari kepentingan masing-masing, bukannya ekspresi kekerasan yang akhirnya merugikan semua pihak,” kata pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia, Ari Junaedi, melalui keterangan tertulisnya, Rabu.

2. Meskipun tuntutan buruh soal isi 'perut' namun tidak berakhir anarkis

IDN Times/Aldzah Aditya

Ari kemudian membandingkan demo buruh dengan sejumlah demo mahasiswa dan pelajar menolak sejumlah RUU kontroversial yang berakhir anarkis belakangan ini. Menurutnya, demo mahasiswa dan pelajar seharusnya tidak anarkis, dan bahkan bisa lebih damai dari demo buruh.

“Karena tuntutan buruh tolak kenaikan iuaran BPJS, tolak revisi UU Ketenagakerjaan dan PP 78/2015 ini urusannya langsung ke 'perut', ke penghasilan mereka. Tapi kalau komunikasi dilakukan dengan kepala dingin, urusan 'perut' itu tidak akan melahirkan amuk massa,” ujarnya.

3. Belajar dari buruh

IDN Times/Candra Irawan

Ari melanjutkan, demo mahasiswa dan pelajar juga seharusnya tidak anarkis, dan bahkan bisa lebih dari demo buruh, karena tuntutan sudah dipenuhi. Sementara tuntutan buruh, meski sudah dikomunikasikan dengan pemerintah, belum ada titik temu yang final.

“Inilah anehnya. Tuntutan penolakan 4 dari 5 RUU kontrovesial dari mahasiswa sudah dipenuhi Presiden dengan penundaan pengesahan. Presiden juga sudah menyatakan mempertimbangkan penerbitan Perppu KPK, tapi kok masih saja anarkis?” ucapnya.

Baca Juga: Anies Pastikan Tak Cabut KJP Plus Pelajar yang Ricuh Saat Demo DPR

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya