TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cabut Blokir Internet di Papua, Wiranto Koordinasi dengan BIN

Konten hoaks di Papua telah berkurang secara signifikan

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menegaskan akan segera menstabilkan kembali akses internet di Papua dan Papua Barat yang sempat diblokir oleh pemerintah.

1. Kemenkopolhukam terus berkoordinasi dengan aparat keamanan

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Meskipun keadaan di sana telah kondusif, namun Wiranto masih terus berkoordinasi dengan pihak TNI/Polri, serta BIN (Badan Intelijen Nasional) terkait analisis keamanan jika akses internet kembali dibuka.

“Saya tadi minta sekarang dicabut gimana nih dengan dasar hoaks sudah berkurang kecil. Hasutan sudah hampir gak ada. Tone-nya sudah positif,” kata Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).

Baca Juga: Mahasiswa Papua: Saat Kami Naik Angkot, Orang-orang Tutup Hidung

2. Konten hoaks di Papua sudah berkurang secara signifikan

IDN Times/Daruwaskita

Berdasarkan hasil analisis tersebut, penyebaran konten berita bohong atau hoaks telah berkurang secara signifikan yaitu tinggal 10 persen. Sementara konten positif 90 persen.

“Dari analisis keamanan. Kita masih butuh waktu sebentar aja. Jadi tanggal 5 (September) nanti kalau keadaan betul- betul kondusif kita buka kembali,” ujarnya.

3. Banyak pihak yang memanfaatkan kerusuhan di Papua

IDN Times/Galih Persiana

Wiranto kembali menegaskan alasan pemerintah melakukan pemblokiran akses internet. Ia menilai, banyak pihak-pihak yang ingin memanfaatkan kerusuhan di Papua dengan terus melakukan upaya-upaya provokasi melalu media sosial (medsos).

“Pembatasan (internet) ini karena reaksi dari satu kondisi. Kondisi yang terjadi membahayakan keamanan nasional. Mengapa? Karena banyak yang nimbrung, banyak yang campur tangan, banyak yang menggunakan kesempatan untuk ikut-ikutan mengacaukan keadaan itu. Dengan alat apa? Dengan alat-alat media sosial. Dengan internet,” tuturnya.

Baca Juga: [BREAKING] Wiranto: Tidak Ada Jalan Bagi Referendum Papua

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya