IDI Soal Defisit BPJS: Penyakit Jantung Paling Mahal Biayanya
Penyakit jantung bukan faktor utama defisit BPJS Kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Biro Hukum dan Pembinaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Nazar, mengatakan beberapa penyakit yang ditanggung pembiayaannya oleh BPJS Kesehatan memang tidak murah.
Nazar memberikan contoh penderita sakit jantung membutuhkan biaya yang sangat besar baik untuk melakukan tindakan medis hingga obat yang harus dikonsumsi pasien.
1. Biaya medis penyakit jantung sangat tinggi
Oleh sebab itu, penyakit jantung menjadi salah satu faktor membengkaknya pengeluaran BPJS Kesehatan.
"Karena di dunia itu dari jantung paling tinggi. Jadi secara statistik secara kenyataan penyakit jantung berbeda tinggi (biaya medisnya)," kata Nazar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/12).
Baca Juga: Guru Ngaji di Jateng Bakal Dapat BPJS Ketenagakerjaan