TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Alasan Peredaran Narkoba di Indonesia Sulit Diberantas

Bongkar mafia narkoba di Lapas jangan setengah-setengah!

IDN Times/Sukma Shakti

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko memenuhi undangan Pembekalan Program Pencegahan dan Pemberdayaan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Gedung Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Jakarta Pusat, Selasa (24/7). 

Di hadapan siswa alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 50, Heru mengisi kuliah umum tentang kondisi global penyalahgunaan narkoba di Indonesia. 

Baca juga: 5 Kritikan ICJR Bagi Pemerintah Dalam Penanganan Kasus Narkoba

1. BNN dan Ditjenpas terus jalin sinergitas kerja

IDN Times/Akhmad Mustaqim

Mengawali sambutannya, Heru menceritakan sedikit pengalamannya bekerja bersama Ditjenpas. Menurut dia, Lapas merupakan muara dari semua aktifitas yang dilakukan penegak hukum. 

“Lapas adalah hasil akhir dari apa yang dikerjakan para penegak hukum. Di sini para pelaku tindak kejahatan akan diberdayakan dan dibina,” ujar Heru di kantor Ditjenpas, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).

2. Kejahatan narkoba kejahatan luar biasa

IDN Times/Akhmad Mustaqim

Terkait kejahatan narkoba, Heru menilai, perlu perlakuan khusus dari Dirjenpas terhadap para pelaku kejahatan narkoba.

“Kejahatan narkoba sangat kompleks, berbeda dengan kejahatan lainnya, sehingga perlu penanganan khusus dari pemerintah,” kata Heru.

Menurut Heru daya rusak narkoba sangat besar, bahkan melebihi tindak kejahatan terorisme. 

“Kondisi pasar narkoba di Indonesia sangat luar biasa, BNN mengantongi angka prevalensi sebesar 1,77 persen atau sekitar 3,5-4 juta orang melakukan penyalahgunaan narkoba,” ujar dia. 

3. Darurat narkoba harus mulai didorong dari sekarang

IDN Times/Indiana Malia

Pada 2030, Indonesia akan mengalami peningkatan perekonomian yang sangat pesat. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya jumlah populasi usia produktif pada rentang tahun tersebut, atau yang dikenal dengan istilah Bonus Demografi. Kondisi menguntungkan ini tidak dialami semua negara.

“Kita akan kehilangan kesempatan menjadi Indonesia emas, jika wabah penyalahgunaan narkoba tidak ditekan,” kata Heru. 

Baca juga: Sabu dari Malaysia Dominasi Narkoba di Jatim

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya