TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keluarga Prabowo Disebut Banyak Diuntungkan dari Ibu Kota Baru

Mereka memiliki lahan konsesi yang luas di ibu kota baru

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat 22 November (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Merah Johansyah mengungkap sejumlah nama yang berpotensi menjadi penerima manfaat atau keuntungan dari ide megaproyek Ibu Kota Negara (IKN) baru oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo, salah satunya keluarga Prabowo Subianto.

Nama Hashim Djojohadikusumo serta Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono yang merupakan keponakan dari Prabowo kemudian disebut-sebut bakal menjadi penerima keuntungan besar atas ide tersebut.

1. Adik dan keponakan prabowo punya lahan konsesi luas di kawasan Ibu Kota baru

IDN Times/Daruwaskita

Mereka diketahui memiliki konsesi lahan yang luas di Kalimantan Timur terutama di kawasan Paser Penajam dan Kutai Kertanegara yang bakal menjadi calon Ibu Kota Negara baru.

“Korporasi dan oligarki punya kesempatan pertama untuk memastikan investasi mereka aman dan bersiasat dengan megaproyek IKN. Sebaliknya, suara masyarakat asli Suku Paser Balik diabaikan setelah ruang hidup mereka dirampas,” kata Merah Johansyah di kantor YLBHI Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).

Baca Juga: Bertemu Masyarakat Adat Kaltim, Jokowi Minta Izin Pindahkan Ibu Kota

2. Anak Setnov hingga Yusril Ihza Mahendra juga bakal kebagian untung dari megaproyek tersebut

Diskusi Koalisi Masyarakat Sipil Terkait Pemindahan Ibu Kota (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Selain kedua nama tersebut, nama pengusaha Sukanto Tanoto serta Rheza Herwindo yang merupakan anak dari Setya Novanto (Setnov) juga ikut merasakan keuntungan dari megaproyek tersebut.

“Nama Lim Hariyanto dan Rita Indriawati yang terkait dengan skandal pelarian pajak dalam dokumen ICIJ dan terkait dengan bisnis Yayasan Keluarga Besar Polri Brata Bhakti juga muncul dalam daftar kepemilikan saham, juga nama Yusril Ihza Mahendra,” ujarnya.

3. Sejumlah nama besar disebut-sebut menguasai konsesi industri ekstraktif

Koordinator Nasional Jatam, Merah Johansyah (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Seluruh nama tersebut diketahui menguasai konsesi industri ekstraktif yakni tambang batu bara, sawit, kayu, pembangkit listrik tenaga batu bara dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) skala raksasa hingga properti di kawasan IKN tersebut.

"Lebih dari itu, diduga kuat hanya akan menjadi jalan pemutihan dosa perusahaan atas perusakan lingkungan hidup dan perampasan lahan masyarakat di Kalimantan Timur," tuturnya.

4. Aroma politik oligarki sangat kental di megaproyek Ibu Kota baru

Pengerjaan proyek UPT PU Kecamatan di Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Sementara itu, Direktur Eksekutif Trend Asia Yuyun lndradi menyebut pemindahan ibu kota merupakan ajang bagi-bagi proyek dengan aroma politik oligarki yang kental, mengingat bahwa para pendukung politik yang berlatar bisnis batu bara.

"Pemenuhan kebutuhan energi IKN yang diperkirakan 1,5 GW ini memberi ruang dan alasan untuk membangun industri energi kotor (PLTU batu bara) lebih besar di Kalimantan Timur yang akhirnya hanya menduplikasi masalah Jakarta ke IKN dan Kalimantan,” kata Yuyun.

Baca Juga: Jokowi Akan Resmikan Tol Balsam dan Tinjau Ibu Kota Baru Hari Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya